Mendapatkan sebentuk penghargaan karena menjadi duta, tanya yang sama, apa tidak ada artis lain yang lebih tertib hukum, taat aturan lalu lintas, kog memilih orang yang melanggar aturan untuk menjadi model dan membudayakan tertib. (kompasiana.com)
Benar bahwa orang yang pernah bersalah akan  lebih bisa mengerti akan kesalahannya, namun apakah demikian? Bisa dilihat perilaku hidup bersama kita selama ini. Bagaimana  terpidana korupsi itu banyak yang mengulangi perbuatannya. Sering kita dengar, jika penjara adalah sekolah kriminal. Main meningkat ilmu kejahatannya sekeluarnya dari bui. Apalagi duta-duta ini, yang mereka mungkin belum sadar kesalahannya.
Manfaat Duta
Sependek pemahaman saya, duta-duta itu dipilih untuk menjadi contoh, model, dan teladan di dalam lingkup yang ia jalani. Misalnya duta vaksin, berarti bahwa ia menerima vaksin dan kemudian hidup sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari kampanye adanya vaksinasi ini.
Duta tertib berlalu lintas, juga sama saja, bagaimana figur itu menjadi pionir di dalam tertib berlalu lintas dan masyarakat mendapatkan edukasi dengan keberadaan duta itu. Perilaku mereka sudah sangat sesuai dengan aturan yang ada, sehingga menggerakan orang untuk ikutan tertib.
Pun duta Pancasila, sama saja. Harapannya adalah kampanye Pancasila jiwa dan hidup bangsa ini menjadi semakin membumi di Nusantara. Tetapi apakah itu semua terjadi?
Evaluasi
Negeri ini lemah dalam sisi evaluasi. Seolah tidak ada malah. Lihat saja selalu sama ujungnya. Mudah ketebak sejak awal. Pola pemilihan duta atau utusan usai orang melanggarnya, pun hasilnya seperti apa seolah menguap begitu saja. Â Hampir dalam banyak kegiatan dan isu hal ini terjadi.
Pada posisi lain, ketika memilih menjadi apapun sering hanya melihat satu sisi atau satu aspek, ketenaran misalnya, tanpa mau tahu sisi lainnya yang kadang  menjadi batu sandungan selanjutnya. Mirisnya kog selalu saja terulang.
Kesadaran. Hal yang jauh dari tabiat, kebiasaan, dan perihidup bersama kita di dalam hidup bersama. Lebih memilih kehebohan dari apa yang seharusnya dilakukan.
Kurang berjarak. Ketka heboh ribut dengan berbagai-bagai analisis dan kepakaran dadakan, namun kadang juga abai akan sisi yang berbeda.