Hanya di sini pula, ketika tersangka makar dan pengacaranya mengatakan, KPK dan polisi, tangkap presiden karena hutangnya membengkak. Nalarnya ke mana juga, ada model orang yang sedemikian arogan dan seenaknya sendiri memerintah lembaga negara dan menuding kepala negara dengan ngasal saja. Lha hutang negara memang hanya sekali ini, pada periode ini ada hutang?
Ada pula anak diktator salah satu paling kejam di dunia mengatakan rezim ini paling kejam, gila-gilaan, dan kecaman lain. Beda dengan era babenya yang dikatakannya baik banget. Lha siapa yang ngaco coba? Bisa kan dinalar?
Menteri belum seminggu sudah disuruh mundur, minta dipecat padahal koar-koarnya gak ngakuin pemerintah. Lha piye jal? Asli panas karena memang ucapannya panasin kuping. Rekam jejaknya sudah demikian, mudah-mudahan tidak masuk angin.
Panas membara melebihi "matahari" Korea Selatan ini akan terus terjadi karena banyak kepentingan yang terganggu. Kran-kran kencing di jalanan mulai disegel satu demi satu. Ini bukan soal dalam negeri saja, namun juga luar negeri. Pihak asing yang biasa bancaan sumber daya alam yang melimpah dipaksa untu taat aturan yang dibuat berbeda dengan kemauan mereka.
Negara lain lomba-lomba meneliti dan riset demi kemajuan, di sini malah main politik kepiting, menjapit dan menginjak lainnya demi kepentingan sendiri. Padahal perlunya kolaborasi bukan malah saling bully. Ribet dan ribut saja yang ada, kapan majunya?
Terima kasih dan salam