Konsekuensi atas ini adalah visi dan misi sangat lemah. Orientasi adalah  pembuktian semata, jadi sangat mungkin  usai terpilih jadi kaget dan tidak ada gagasan untuk membangun. Perlu kesadaran.
Motivasi kedua, gila kuasa, sudah gagal di tingkat lebih tinggi, mencoba yang lebih rendah, biasanya juga sama gagalnya. Kondisi perpolitikan yang memang sangat kucu dan ngaco. Mereka ini biasanya selain tidak memiliki visi juga tidak memiliki inovasi, hanya sensasi yang diberikan, pokoknya  menjalankan tugas, soal hasil bukan lagi pertimbangan.
Waktunya tertawa dan menertawakan diri bersama Kaesang dan politik roller coaster, di mana perilaku lucu yang kadang malah mengalahkan Srimulat tersaji dengan luar biasa menggelikan, namun ditampilkan dengan wibawa birokrat dan politikus yang maaf naif.
Memang masih harus dijalani, dan itu perlu kekuatan batin menghadapinya. Kekanak-kanakan yang dilakoni para sepuh jauh lebih menggelikan. Proses yang harus dengan sabar dijalani dan dihadapi.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H