Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ridwan Kamil Vs Mahfud, Etika Politik, dan Komunikasi Massa

17 Desember 2020   15:45 Diperbarui: 17 Desember 2020   15:59 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pun pernyataan Rizieq sebagai pribadi taat hukum. Mana buktinya? Lari berkali-kali dan mencari kambing hitam kog taat hukum. Mosok sudah lupa dengan apa yang Rizieq lakukan selama ini. Ingat ini perilaku Rizieq bukan soal kebencian, bisa memilah dan membedakan ya.

Peryataan Anies Baswedan yang mengatakan angka penyebaran covid di Jakarta menjadi  tinggi karena penduduk Jakarta baru saja berkunjung ke Jateng dan Jabar. Tahu arahnya? Ya mau menendang Ridwan Kamil dan Ganjar Pranawa sebagai biang penyebaran covid di daerahnya.

Memang sangat mungkin demikian, namun apa yang telah dilakukan Anies Baswedan dengan covid 19? Nyatanya kalah parah dengan Jabar dan Jateng kog. Jakarta itu yang melakukan pusat bukan Jakarta. Hanya Jakarta yang semua jajaran elitnya tumbang, almarhum sekda, gubernur, wagub semua kena. Satu daerahpun tidak ada yang demikian.

Arahnya jelas politis bukan yang lain. Benar lagi kata  warganet, seleksi alam untuk 24 telah mendepak banyak kandidat. Sikap tanggung jawab sesuai dengan kapasitas itu penting bagi calon da terutama pemimpin. Bagaimana bisa menjadi pemimpin ketika orang hanya mencari kambing hitam dan abai sikap tanggung jawab. Itu adalah dasar. Sikap yang harus dimiliki pemimpin.

Siap menang dan siap kalah, sama  juga siap benar siap salah. Kecepatan memutuskan itu risikonya besar, dan keberanian bersikap ini sangat penting. Menanggung segala risiko itu buat politikus sangat berat, ketika kalah dan salah, namun kalau menang dan benar biasanya berebut. Sikap ini ternyata belum banyak menjadi  sikap batin bagi banyak politikus negeri ini.

Maunya menang, kalau kalah mencari kambing hitam,  tuding sana tuding sini. Pun ketika salah. Padahal salah itu bukan hal yang tabu ketika memutuskan, kecuali itu kriminal lho ya. Atau pelanggaran hukum. Kalau hanya salah kebijakan saja mengapa harus mencari kambing hitam/

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun