Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Di Balik Pamitnya Acara Media Oposan ILC

16 Desember 2020   19:16 Diperbarui: 16 Desember 2020   19:21 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jaringan dan nara sumber yang biasa dipakai tentu saja akan tetap demikian. Panggung itu sudah terbentuk, ada, dan eksis. Nah mengapa disia-siakan bukan? Lanjutkan dengan model, format, dan teknologi yang berbeda itu sangat mungkin.

Apakah Karni Ilyas masih akan sama dengan pendekatan oposan?

Sejatinya ada tiga kemungkinan. Satu, tetap oposan. Karena panggung yang ia rintis sudah ada, kokoh, dan menjual. Semua paham bicara ILC tentu saja adalah panggung bagi oposan untuk berbicara apa saja asal beda dengan pemerintah.

Personel yang biasa diundang jelas juga satu jalur dengan gagasan itu. Semua sudah berjalan dan menjanjikan untuk apa saja. Penggemar fanatis sudah banyak. Tidak akan ada yang lepas.

Dua, netral. Jelas ini perlu membangun kembali, panggung, jaringan, pola dan cara kerja untuk bisa bersikap netral, di tengah, berimbang, dan obyektif. Sangat berat karena mencari yang ada di tengah itu kini tidak mudah.

Kubu yang tercipta seolah tidak akan bisa dicari yang tengah-tengahnya. Kecenderungan mengutub dan itulah jualan media selama ini. Jika mampu menyajikan acara demikian tentu akan sangat membantu negara ini menjadi lebih adem, tenang, tenteram, dan melihat perbedaan dengan kacamata biasa saja.

Sangat tidak mudah, jauh lebih sulit mencari yang sebisa mungkin netral, tidak memihak, dan cenderung obyektif. Lebih susah lagi jika bisa mendapatkan tawaran atau alternatif solusi atas masalah yang dibahas. Jika terjadi sangat keren.

Tiga, kemungkinan berbalik arah. Model Najwa dengan acara barunya yang cenderung memilih oposan, padahal dulunya bukan. Nah ketika Karni mengambil pilihan memihak pemerintah dan meninggalkan oposan, tentu saja sangat menarik.

Tidak ada yang mustahil, bukan tidak mungkin hal demikian terjadi. Ingat tidak ada yang abadi. Bisa pula Karni sebagai pewarta tertantang untuk bisa hadir secara komplet dalam perjalanan karyanya.

Semua masih prediksi bisa iya bisa tidak, atau sebagian benar yang lainnya keliru. Layak ditunggu ke mana Karni berlabuh. Tidak ada yang salah dengan oposan kog, bahkan harus ada penyeimbang. Soal tanggapan pemirsa ya  biar saja. Pilihan bebas, tidak suka ya tidak menonton dan sebaliknya.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun