Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rizieq Pemenang dan Jokowi "Pecundang?"

12 November 2020   20:09 Diperbarui: 12 November 2020   20:19 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak akan mungkin pemerintah itu mau menyengsarakan rakyatnya, terutama Jokowi. Lihat rekam jejaknya selama ini. Pilihan-pilihan yang awalnya dimaki-maki, termasuk para pendukung setianya. Paling tidak bisa diingat, harga BBM naik turun sesuai mekanisme pasar. Ini belum setahun pemerintahan, makian dan kejengkelan, buat apa didukung eh malah menyengsarakan. Dengungan itu begitu kuat.

Tarif dasar listrik yang naik. Ini semua berkaitan dengan angka subsidi dan kemanjaan yang puluhan tahun dinikmati. Nyatanya mampu bukan? Pengalihan dananya jelas.

Pun ketika memilih Makruf Amin, banyak yang mencela dan mengatakan kecewa. Kelompok yang menamakan diri Ahoker terutama. Toh semua juga selesai dan tidak lagi diingat.

Prabowo diangkat menteri dalam kabinet Jokowi-Amien, kemarahan yang sama terjadi. Omelannya juga sama.  Buat apa mendukung kemudian ditinggalkan, lawan yang sudah mencaci makin dirangkul.

Politik itu bukan sekadar benar dan salah, hitam dan putih, terlalu sinetron banget cara pandangnya. Indahnya pelangi itu karena warnanya lengkap. Melihat politik harus dengan mata elang, bukan hanya mata separo ngantuk karena malas melek.

Aneh dan lucu, pengetahuan kita, pendukung fanatis sekalipun hanya sepenggal, kemampuan intelijen, feeling Jokowi dan para penasihatnya itu sudah teruji. Kan malah miris ketika gembar-gembor, merusak taman dan bandara itu biadab, lha kalau ada korban manusia lebih biadab mana?

Memangnya akan diam saja, orang yang tidak tahu apa-apa begitu dihentikan keasyikannya? Lucu dan  naif ketika rekam jejak baik selama ini kalah hanya karena persepsi yang sempit, plus dipermainkan oleh pihak yang memang mau memisahkan Jokowi dengan pendukungnya.

Jokowi itu tidak akan pernah disukai elit, rakyat akar rumputlah yang banyak mendapatkan kesempatan untuk tetap memberikan dukungan semangat dan moral. Tidak perlu termakan narasi ngaco pihak yang sudah kehabisan daya dan upaya.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun