Sistem feodal, merasa paling berjasa, paling benar, suka atau tidak tetap kuat. Termasuk PPS dan merasa tersingkir itu hal yang normal bagi generasi yang sudah lewat. Merasa ditinggalkan dan tidak mendapatkan penghargaan atau penghormatan. Hal yang sering terjadi dalam hidup di tengah keluarga sekalipun.
Cucu kepada simbah mereka sering salah paham, karena memang generasi, dan itu tidak ada yang salah sebenarnya. Si cucu berpikir dengan paradigma mereka, si simbah pun demikian. Ketika sama-sama ngotot, keras kepala ya berujung pada masalah. Tidak ketemu karena memang kedua generasi itu terlalu jauh untuk bisa saling memahami.
Komunikasi. Nah ini  menjadi penting. Antargenerasi itu ketemu dan sharing atas apa yang mereka lakukan dan impikan, belajar dari sesepuh dengan pengalaman mereka. Generasi muda rendah hati untuk kadang dicomeli.
Toh generasi tua juga pasti akan dengan sangat terpaksa mau belajar untuk bertanya mengenai  hal yang kekinian, ini bukan hal yang mudah bagi para pinisepuh. Susah bagi mereka untuk mengakui keterbatasan mereka.
Kecemburuan semata yang tidak perlu dianggap serius. Masa depan bangsa dan dunia memang akan ada di tangan generasi milenial kog. Itu alamiah, bahkan kodrati. Tidak dipersiapkan sejak sekarang mereka bisa kaget dan malah bisa berabe.
Pini sepuh waktunya untuk melihat, menyaksikan, dan menjadi penasihat, jika melenceng terlalu jauh ya dijewer, tidak perlu teriak-teriak seperti kakek ketlingsut gigi palsunya.
Terima Kasih dan salam