Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Marketing Jitu Pesugihan Rawa Pening

5 Oktober 2020   21:01 Diperbarui: 5 Oktober 2020   21:03 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara menawarkan dan marketing luar biasa, godaannya ada hirarkhinya, tidak semata-mata, dan asal-asalan. Layak dicoba kalau bekerja sebagai  tenaga pemasaran. Ikuti cara menggoda bukan ikuti godaannya.

Nah puncaknya, waktu barang-barang ditolak, si mbah menawarkan uang.  Ini mentok, godaan barang mulai yang murah hingga mahal ditolak, kalau uang, akan mau pikirnya, toh sama saja, tidak mau.

Apakah selesai begitu saja? Ah tidak, semua tidak akan ada akhir. Lihat, kata penutupnya, jika berubah, Mbah tunggu, pengikut Yesus memang hebat! Apakah ini benar-benar pujian demikian? Jangan terkecoh, ini lagi-lagi permainan marketing.

Sama juga dengan SPG yang memuji baju  gadis berwarna merah cantik, nanti ada yang memakai putih juga cantik. Semua akan dipuji, demi kepentingan jualannya. Apakah itu salah? Ah tidak juga, toh manusia suka dipuji, soal percaya dan tergoda itu kan pilihan.

Sama dengan apa yang Mbah Penunggu katakan itu, identik dengan pujian sales. Tidak ada yang salah, kalau tergoda, ya akhirnya sama saja. Trik dagang yang sangat konvensional.

Apakah mereka datang dengan menakutkan dan menegangkan? Tidak juga. Mereka datang dengan sangat wajar, kadang malah seolah menawarkan bantuan, menggoda dengan sangat halus.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Mbah Pening

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun