Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Politikus Ini Marah Gegera M. Nasir?

2 Juli 2020   18:38 Diperbarui: 2 Juli 2020   18:36 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akankah Politikus ini Marah Gegara M. Nasir?

Beberapa hari lalu, media dan juga media sosial hampir seragam memberitakan dan menceritakan Jokowi marah. Tanpa membahas isi atau mengapa marah. Ada pula yang malah mengulik marah kog memakai teks. Bebas saja namanya juga demokrasi. 

Lucu? Iya sih. Eh kemarin ada kemarahan lain yang dilakukan anggota dewan kepada petinggi BUMN, namun malah bukan marahnya yang menjadi sorotan tajam, media campur aduk menyampaikan hal ini.

Mengapa tidak seseragam pemberitaan Jokowi? Karena bukan semata marah yang ada, namun di balik itu banyak maaf ketololan diperlihatkan. Langsung warganet mengulik dan membahas. 

Ada kebodohan soal skema hutang. Ada pula yang membahas kekerabatan dengan Nazarudin selaku kakak adik yang  mendekam di penjara karena kasus korupsi. Kelanjutan dengan permintaan CSR, dan banyak lagi ulasan yang mengikuti.

Kemarahan yang tidak berarti selain malah mempermalukan diri dan kemudian partai sejatinya. Hal yang tidak elok namun seolah prestasi. Miris sebenarnya. BUMN ini adalah mitra, bukan bawahan dari dewan. Malah itu "atasan" dalam arti khusus. Lihat saja anggota dewan, ketika ditawari menjadi komut apalagi dirut BUMN, sekelas ecek-ecekpun akan cabut dari Senayan kog.

Ketika Jokowi mengatakan dengan nada tinggi, keras, dan tegas langsung ramai-ramai framing Jokowi marah. Olok-olok kemudian mengikuti. Lha apa salahnya seorang atasan menyemrot anak buahnya yang tidak becus bekerja. Ingat menteri itu bawahan dan pembantu presiden. Sama sekali tidak ada yang salah dengan sikap Jokowi. Mengapa pemberitaan lebay begitu?

Kemarahan M. Nasir ini malah jauh lebih memalukan. Sekali lagi BUMN ini mitra bukan bawahan. Berani-beraninya mengusir segala. Etika yang dilanggar, tidak melanggar hukum. Namun kepantasan. Meminta menghormati, namun dianya tidak mau respeks pada pihak lain. mengaku yang mulia, namun perilaku bar-bar pada ranah yang sepele. Berbeda jika debat dan kelahi itu hal yang esensial, demi hajat hidup orang banyak.

Mengenai kebocoran anggaran sama sekali tidak pernah terdengar marah, gebrak meja, dan usir mengusir. Aneh dan lucu. Candi tahun 2000-an mangkrak mengalahkan era Syailendra saja diam semua, manis, manggut-manggut, ada apa?

Menanti AHY Bersikap

Ini ujian pertama yang cukup krusial bagi AHY. Jangan berani mengritik ugal-ugalan pada Jokowi, namun anak buah sendiri diabaikan. Mengapa pada Jokowi berani, karena tahu Jokowi tidak akan merespons itu sebagai sebuah hal yang penting. Anaknya pun sudah dilibatkan. Apakah akan diam saja ketika anak buahnya melempar kotoran seperti ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun