Utopis sih jika berbicara negara bebas korupsi, namun minimal  tidak lebih gede yang diambil dari pada yang berdaya guna bagi pembangunan. Rakyat masih tutup mata kog jika malingan itu hanya untuk sekadar menyambung hidup. Lha sekarang ini korupsi seolah sebagai gaya hidup. Kekayaan,  mobil, rumah mewah, banyak simpanan termasuk pasangan, ini jelas sudah tidak benar. Maling itu karena kekurangan untuk makan atau bertahan hidup sih masih lah dipahami.
Ketika orang sudah bayaran gede, masih juga maling, ini soal tamak, rakus, dan tidak kenal rasa syukur. Pansus dan wacana ini layak didukung. Buktikan siapa yang salah, apakah benar pengelolaan untuk membeli Freeport ini salah, atau penggagas pansus yang keliru.
Jangan kemudian ketika keliru mengatakan kan kebal karena anggota dewan. Benar ada hal imunitas, namun kalau salah ya akui salah bukan ngeyel bahwa ia benar. Salah ya salah, bahwa tidak ada tuntutan hukum iya, namun perlu hati-hati sehingga bukan asal memiliki ide, gagasan, atau usulan namun itu adalah sebuah kesalahan.
Fitnah dan pembunuhan karakter yang selama ini cenderung terjadi. benar, namanya politik ya begitu. Perlu diingat, politik juga perlu standart moral, bukan semata ugal-ugalan. BUMN dna jajaran juga tidak perlu takut jika memang pada jalur yang baik.
Pesimis sih ini berjalan dengan semestinya. Lha Demokrat sendiri tidak yakin akan mendukung. Wong sangat mungkin menjadi bumerang. Partai lain paling PKS dan PAN saja yang bisa sejalan. Lainnya jelas enggan.
Padahal jauh lebih keren, jika partai pendukung pemerintah menjadikan ini untuk unjuk kinerja. Apa yang disampaikan Demokrat itu salah dan pilihan pemerintah benar. Tentu juga dengan menyiapkan serangan balik, mungungkit kasus-kasus lama yang mengendap. Paling tidak soal mengapa selama ini, sebelum pemerintahan Jokowi, Freeport tidak pernah diupayakan untuk menjadi pengelolaan sendiri.
Tentu jika sudah bisa membuktikan skema pembeayaannya benar dulu. Tertib hukum dan politik serta ekonomi bisa berjalan dengan baik. Harapan berlebihan sih jika melihat opini yang berkembang selama ini.
Hanya drama sesaat, menguap begitu saja, dan tidak ada kelanjutannya. Padahal hal yang sangat bagus jika benar-benar dilakukan.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H