Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Uji Nyali BPK, Bentjok, dan Penegak Hukum dalam Pusaran Jiwasraya

29 Juni 2020   13:54 Diperbarui: 29 Juni 2020   13:48 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Makin memanas persoalan Jiwasraya. Dulu hanya Demokrat yang bak kebakaran jenggot, kini menjalar tudingan kepada Ical, dan juga BPK ikut meradang. Jauh sebelum kasus ini merembet ke mana-mana, telusuran warganet cenderung mengarah dan menyasar klan Demokrat yang banyak terlibat.

Pembatasan kasus yang diajukan BPK membuat banyak pertanyaan, dan salah satu yang cukup menohok adalah kata salah satu tersangka Bentjok. Sejak lama ia mengaku menjadi korban, hanya dia sendirian dengan beberapa pihak, namun ada pihak lain yang turut menikmati, tanpa ditersangkakan, lha disebut saja tidak.

Kini, BPK yang meradang dan melaporkan Bentjok ke Mabes Polri. Ada dua sisi yang layak dilihat. Bagaimana pada posisi BPK dan juga Bentjok.

Kupas dulu BPK.

BPK cenderung berlebihan justru dengan melaporkan Bentjok dengan pasal pencemaran nama baik. Mengapa? Hal yang sangat wajar tersangka dan terdakwa itu meringankan diri dengan menggigit pihak-pihak yang sangat mungkin juga kadang ngaco.

Jauh lebih bijaksana, dewasa, dan profesional ya buktikan, bukan malah melaporkan kepada pihak kepolisian. Apalagi selama ini pasal ini lebih cenderung dan ditengarai pasal karet. Pembuktian di muka persidangan jauh lebih bermartabat, sebagai institusi.

BPK toh pernah juga mengatakan bahwa ada masalah sejak lama. Kelihatannya sudah berganti, tidak tahu persis. Lha mereka sebagai lembaga bukan pribadi per pribadi loh. 

Ketika ada yang mengatakan ada masalah, mengapa diam saja? Jangan ketika sudah ketahuan merasa benar dan pihak lain yang salah. Sama juga bapak melihat anaknya main di sungai yang meluap diam saja baca koran dan ngupi, ketika anaknya keseret arus menyalahkan istrinya yang diam saja.

Tadi sempat membaca, konon KPK akan menyisir dugaan jual beli opini atas kinerja keuangan lembaga dan pemerintah daerah. Sudah cukup lama sebenarnya bagaimana pimda dan lembaga yang mendapatkan WTP namun ketangkap KPK, ada pula yang dinyatakan catatan minir padahal tidak demikian dalam kenyataannya. Toh selama ini tidak ada tindak lanjut.

Nah siapkah ketika kasus Bentjok  ini malah membuka tabir banyak hal yang disimpan di dalam laci bersih, rapi, dan keren itu muncul noda atau malah bangkai? Layak ditunggu.

Posisi Bentjok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun