Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orangtua atau Orang yang Tua, itu Pilihan

24 Juni 2020   20:23 Diperbarui: 24 Juni 2020   20:17 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kesadaran menjadikan pasangan itu akan mengantar masa depan dunia, anak-anak itu perlu untuk menjadi pemahaman. Mereka tidak sekadar membesarkan anak-anak, namun juga mendidik, mengarahkan, mengajar, dan juga merawat mereka dengan kasih sayang.

Kadang masalahnya adalah orang tua itu mendidik anak dengan cara identik dengan apa yang mereka terima semata. Lebih parah ketika era modern ini ada semboyan, pokoke meneng. Anak asal diam, tidak rewel, tidak ribet itu prestasi,

Akibatnya adalah anak menjadi ugal-ugalan, urakan, tidak kenal mana baik dan salah, mana baik dan buruk, karena memang tidak diajar. Pengajarnya smarphone, sejak dini anak main dan menonton games tanpa kenal waktu. Mengapa? Karena pokoknya anaknya diam, orang tua bisa melakukan apa saja.

Padahal belum tentu pendidikan itu menyenangkan anak, membuat anak nyaman dan selalu tenang. Kadang perlu juga tindakan tegas, disiplin juga perlu pendekatan yang pasti akan membuat anak meradang. Itu kesulitan yang memang konsekuensi dari orang tua dalam mendidik. Cenderung tidak enak yang namanya pendidikan dan proses belajar apalagi hidup itu.

Kesiapan ini yang sangat lemah ada dalam benak para pasutri. Padahal tidak sesederhana itu di dalam membangun perkawinan. Tanggung jawab besar, bukan semata beranak dan membesarkan anak. Anak itu masa depan dunia perlu banyak bekal. Makan relatif gampang, namun bagaimana mendidik mereka menjadi manusia berkualitas, berdaya guna, mampu bersaing dengan sehat, dan juga cerdas secara berimbang.

Terima kasih dan salam

Susyharyawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun