Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartini, Tentu Engkau Bangga Hari-hari ini

21 April 2020   10:53 Diperbarui: 21 April 2020   11:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Energi juga lebih banyak, apalagi jika putera-puterinya masih level taman  kanak-kanak dan sekolah dasar. Tidak bisa membayangkan betapa ribet, repotnya, dari mendampingi belajar, membersihkan, dan menata rumah. Semua kegiatan itu bukan barang enteng, dan bapak yang kerja dari rumah, dapat dipastikan lebih menambah kerepotan dari pada membantu.

Susah lagi membayangkan kalau ia seorang ibu, ibu guru lagi, dan masih statusnya guru honor. Sejak awal saya keadaan seperti ini, membayangkan posisi, peran, dan keberadaan mereka tentu luar biasa sulitnya. Peran berganda-ganda, sebagai ibu, guru, dan juga peran sosial lainnya, pasti sangat susah.

Peran-peran Kartini khas 2020, yang tidak akan pernah dirasakan dua tiga kali. Syukuri saja di tengah kondisi yang jelas tidak mudah ini. Harapannya saja  bisa lekas usai, ketika mau berdisiplin dalam bertindak dan bersikap dalam hidup bersama.

Kondisi tragis juga terjadi dalam hari yang agung, ketika seorang ibu harus meninggal karena kelaparan. Lagi-lagi peran ibu sangat krusial.

Bagaimana hidup bertetangga, seorang ibu sudah selayaknya paham keadaan kanan-kirinya. Sayang bahwa era modern ini orang jauh lebih egoistis. Masuk rumah main hape sambil nonton televisi, makan camilan, tidak suka buang, dan ada tetangga yang kekurangan tidak tahu.

Mana mak-mak yang ngaku hebat ketika kampanye lalu? Atau partai  politik yang selalu menyatakan keberpihakan pada yang kecil, nyatanya masih ada yang menjadi korban. Ini di tengah kampung, bukan di tengah hutan dan dimakan macan.

Peran permpuan yang berempati, merawat, melindungi, bukan malah mencari dan mengutuk dengan bahasa-bahasa kasar dan jauh dari jiwa perempuan. Lantang bicara politik dan ketidakadilan, abai dengan lingkungannya sendiri.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun