Pengabdi Hits, SEO, atau Label. Boleh mau mencari hits gede, menggunakan kaidah SEO, dan mencari label, namun jangan sampai itu menjadi yang utama. mengapa? Jika itu yang utama bisa membenarkan segala cara untuk mendapatkan hits dengan tidak sportif. Cara-cara kotor dengan klik F5 berkali ulang, menggunakan aplikasi, atau memakai akun bodong, tentu tidak semestinya.
Yakinlah jika memang berkarakter dan berkualitas, pembaca akan datang dan kembali mencari serta menanti-nantikan tulisan kita. Percaya pada diri. Memang dengan aplikasi sehingga bisa menaikan hits akan puas, atau mendapatkan reward misalnya, toh tidak akan membawa kepuasan.
Fokus pada label, akan membuat capek. Tidak mesti yang dilabel lebih baik dan akan lebih ramai pembaca. Atau karena demi keamanan akun dari pihak luar, jauh lebih aman tidak dilabel. Mungkin ada 100-an artikel cabut label milik saya, santai saja.
Termasuk di sini adalah melihat perbandingan statistik teman lain, penulis lain yang berseliweran HL atau pilihan. Semua memiliki jalan masing-masing, tidak usah gigrik dengan apa yang ditampilkan oleh profil lain.
Clik Bait dan Judul Bombastis. Kompasiana sih menggganti judul yang cenderung provokatif dan bombastis, apalagi clik bait. Jadi hati-hati saja penggemar tulisan dengan judul demikian akan diganti pastinya.
Memang ada media yang memiliki konsep demikian. Kadang  mereka berseliweran dalam lini massa dengan cukup masif, tapi saya pribadi tidak begitu suka dan respek dengan judul yang bombastis dan apalagi clik bait. Lha toh media arus utama pun sekarang pada berlomba-lomba model clik bait.
Viral, media online cenderung pokok viral. Tapi yakini saja, viral itu perlu kerja keras juga, jangan harap satu tulisan dan sudah viral. Mungkin ada, tapi percaya saja proses. Nah dengan demikian akan nyaman dalam berdinamika dan menulis.
Menjadi tenar dan viral itu bonus, jangan malah dijadikan tujuan, jika demikian susah beranjak karena ketakutan dan harapan yang tidak tercapai bisa membuat nyesek. Biar saja mengalir dan akan indah pada waktunya.
Kuatkan saja karakter tulisan dan  pertajam analisis, nanti kan akan menemukan jalannya sendiri. Pemain kanal fiksi banyak belajar memilih diksi, menemukan tema dan rangkaian kata yang lebih mengena pada pembaca.
Santai saja mau sepi, mau ramai, mau dapat lebel atau tidak, sepanjang tidak melakukan plagiasi, fitnah, dan hoax. Itu jelas bahaya bagi seorang yang suka menulis. Sekali saja membuat hal demikian dan ketahuan, habis sudah. Susah mengembalikan kepercayaan publik.
Baca dan dapatkan data, terutama jika menyangkut politik dari media arus utama. Jangan sekali-kali mengangkat dari media percakapan atau media abal-abal. Bahaya dari tuntutan muka hakim jika ada yang tersinggung. Kecuali pengalaman pribadi, pun perlu hati-hati agar tidak malah terjerat UU. Bahaya pula demikian.