Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ngapain Saja Anies?

16 April 2020   10:56 Diperbarui: 16 April 2020   11:16 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ganjar dan Susi bukan rekan dalam kabinet, namun bisa demikian akrab dan erat. Pertemuan paling sangat terbatas, ketika ada persinggungan kerja atau politik. Namun bisa demikian bebas. Bandingkan dengan Anies, meskipun dalam kabinet hanya sebentar, toh ada kesempatan lain ketika sudah jadi gubernur.

Relasi personal terjalin bukan karena kerja, jabatan, atau birokrasi.  Kebersamaan dalam kerja belum tentu melahirkan hubungan personal. Sebaliknya karena kedekatan pribadi bisa menjadi jembatan jarak dan pertemuan.

Adem  melihat pola relasi elit yang cair, apa adanya, dan bisa saling dukung dengan kapasitas masing-masing. Ini bisa terjadi karena orang tidak berlebihan di dalam mencari panggung. Malah datang "iklan gratis" itu. Apa ada  settingan untuk mengunjungi jerapah, apakah mereka stres, atau tidak?

Hewan di kebun binatang sepanjang makanan tersedia ya tidak akan stres, ingat itu hewan di kandang, bukan hewan liar. Asal makan-air, tempat cukup nyaman pasti aman. Karena mau dibicarakan datanglah ke sana. Perlu settingan, butuh tenaga ahli menciptakan moment, padahal Ganjar dan Susi tidak perlu demikian. Namun gaung  pembicaraan lebih kuat.

Covid pun bisa menjadi panggung, mau diciptakan atau datang sendiri. Bagimana Jakarta dengan berbagai narasi dan aksi malah berujung caci maki dan hujatan. Padahal banyak hal bisa menjadi bahan kampanye murah meriah. Kembali asal ada ketulusan semua akan mengikuti.

Polemik mudik dan tidak. Ada yang pro dan kontra, ada yang ngompor-ngompori tentu saja. Gagasan Rudy walikota Solo dan Ganjar lagi-lagi lebih waras dan rasional. Mereka memiliki pemikiran wajar, sehingga berdaya guna.

Rudy menyedikan tempat untuk karantina dan isolasi bagi warga yang datang dari luar Solo. Langkah nyata, berdaya guna, dan benar. Tanpa harus teriak-teriak PSBB atau lock down, namun mandiri mengatasi permasalahan. Dan cukup efektif. Bandingkan daerah yang seolah-olah lebih pinter, bekerja lebih keras namun setiap hari angka kematian lebih tinggi. Pengidap positif juga kisaran separo angka nasional.

Padahal apa yang dinyatakan, dikatakan, dan dilakukan seolah paling bagus, cepat, dan aktif. Mana buktinya? Kerja itu dari bukti, bukan klaim saja. Bisa kerja itu hasilnya negatif, tetapi prosesnya kan jelas terlihat. Ada faktor lain yang membuat gagal misalnya.

Gagasan Ganjar menjemput warganya yang ada di Jakarta dan mengadakan karantina di tempat yang disediakan jelas lebih manfaat, tepat, dan berdampak. Ketika orang tidak memikirkan kepentingan diri lebih dulu, ada solusi lebih baik dan itu membawa banyak keuntungan. Mana ada gembar-gembor yang berbicara demi politisasi covid. Toh ada pembicaraan nada positif yang lebih kuat.

Tanpa ulah negatif yang perlu untuk menaikan lalu lintas pembicaraan. Mosok orang bisa memilih konyol ketika ada yang lebih baik bisa dilakukan. Pimda banyak yang tidak perlu membuat ulah dengan meminta anggaran ke mana-mana berlebihan biar dikatakan telah bekerja kog. Nyatanya bisa.

Politik itu seni. Dan tampak nyata ketika sukses memainkan peran. Ada peran jahat, peran baik, atau memilih biasa saja. Politik cemar asal tenar bagi sebagian orang itu prestasi. Memang secara instan akan demikian. Namun apakah berdampak lama dan panjang? Jelas tidak. Sekali sukses mau dilakukan lagi sudah gagal masih juga dipaksakan. Namanya konyol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun