Masalah penyakit namun dibawa ke mana-mana. Politik, ekonomi, bahkan ada yang menuduh bahwa akan ada upaya perampokan yang legal oleh pemerintahan. Miris, bagaimana keadaan yang memerlukan banyak energi, pemikiran, dan kebersamaan malah diporak-porandakan demi  kepentingan politik kelompok.
Paskah itu sejatinya soal sosial, di mana ada elit yang takut tersaingi, dan mengorbankan satu pribadi dinilai lebih baik. Pernyataan lugas oleh tokoh agama ini membawa impilkasi luar biasa. Rekayasa demi rekayasa mereka ciptakan. Kerjasama dengan musuh pun terjadi. Membeli murid  demi terciptakan jalan kejahatan pun dilakukan, oleh tokoh agama. Lihat kontekstualisasi hari-hari ini pun kita rasakan bukan?
Sekali lagi bukan menyamakan Jokowi dengan Nabi Isa, Â namun bahwa pengalaman berbangsa dalam diri Jokowi bisa sangat selaras dengan kisah penyaliban. Ini bukan berbicara teologi, namun fenomena sosial dan politik.
Jadi tidak perlu meributkan keyakinan, dogma, atau agama. Di luar itu semua. Dan bukan tempatnya bicara teologi dan agama dalam konteks blog keroyokan ini tentunya.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H