Mungkin saja orang kaya yang jahat, tamak, rakus, dan tidak mau tahu keberadaan lingkungan. Toh masih juga banyak orang kaya, dan tahu berbagi dan mengerti kesulitan orang lain. Kekayaan mereka jelas dari mana jalan memperoleh. Berlebihan dan sangat miris ketika tudingan orang kaya pasti buruk. Belum tentu.
Toh orang miskin belagu juga tidak sedikit. Ada tetangga kisah nyata, janda, anak-anak jauh, anak tiri yang bergandengan dinding tidak mau tahu. Eh perhatian tetangga malah disalahgunakan. Ketika diberi makan malah diberikan kucing. Hak dia memang apa yang sudah diberikan, tetapi tetangga yang membelikan butuh uang juga memberikan itu.
Diberi sumbangan pemerintah pun dijual dan uang penjualannya dibelikan beras yang lebih enak. Bayangkan model demikian yang diperjuangkan? Tentu tidak sepatutnya.
Awalnya mereka bersama buruh, lha kini kadang buruh lebih galak dari pengusaha dan pemerintah. Serikat pekerja dan serikat buruh kadang lebih kejam dari pengusahanya. Jangan salah dan lupakan fakta ini.
Sulit melihat ini sebuah perjuangan sosial. Lebih cenderung aksi kelompok yang mengail di air keruh. Lha rusuh, menjarah, itu hanya menambah masalah. Ada pihak lain yang akan mendapatkan keuntungan. Mereka jangan harap memperoleh kedudukan. Mungkin dapat materi, kekayaan, atau materi. Toh hanya untuk berapa hari sih?
Pemerintah sangat mungkin salah. Toh bisa melakukan yang lebih benar dalam banyak cara kog. Aksi sosial positif lebih pas di era modern ini. Malah cenderung mengeluarkan energi negatif bagi semesta dengan kekerasan, penjarahan, dan kerusuhan. Mana perjuangan sosialnya? Tidak zamannya lagi.
Jangan kaget jika yang awalnya mengaku sebagai perjuangan sosial itu nantinya malah jadi tumbal politik kelompok tertentu. Mencerdaskan hidup berbangsa itu juga perjuangan kog. Jauh lebih bermanfaat dan berdaya guna serta lebih panjang dari sekadar urusan perut dan materi yang hanya sesaat.
Perjuangan itu banyak cara. Ketika mau memperbaiki keadaan dengan merusak itu apakah sudah pas? Sesederhana itu. Jangan mengatakan memperbaiki keadaan tapi juga merusak. Ada yang dirugikan kog membantu. Jika mau menjadikan lebih baik itu ya caranya juga benar.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H