Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajarlah Sampai ke Negeri China, Jangan Sekali-kali ke Jakarta

13 Maret 2020   13:54 Diperbarui: 13 Maret 2020   13:49 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyatakan akan menanggung beaya penderita, padahal negara sudah jauh-jauh hari membeayai penderita yang dirawat. Lha apa tidak baca atau sok tahu sih gubernur satu ini?

Mendapat teguran dari Menkominfo bahwa daerah tidak perlu membuat layanan situs web mengenai corona. Kemenkes menjadi rujukan utama. Dan pemrv sok-sokan membuat, dan tiba-tiba mengaku diserang dan tidak lagi bisa diakses.

Ngotot soal balap mobil formula-e, dan tibatiba batal tanpa adanya kejelasan. Benar adanya convit, namun dana dan persiapan yang sudah dikeluarkan perlu kejelasan. Malah sok-sokan pula membuat hal yang di luar kewenangannya.

Begitu banyak ketiba-tibaan yang sangat tidak rasional. Makanya tidak usah belajar ke Jakarta, terus saja ke China, dari sana banyak pembelajaran positif yang bisa dipetik. Tentu ini bukan soal cinta aseng atau asing, namun karena kualitas dan hasil yang lebih baik dan menjanjikan.

Ke mana suara Anies Baswedan dan TGUPP mengenai anak yang bunuh diri di sekolah lho. Ini kemampuan dasar Anies padahal. Diam seribu bahasa.

Atau juga gadis NF, di mana anak diduga melakukan pembunuhan terhadap anak. Lagi-lagi dasar Anies Baswedan sebagai  pelaku dunia pendidikan diam seribu bahasa. Aneh dan lucu, satu katapun tidak terucap.

Artinya apa?

Semua adalah panggung politik Anies Baswedan dan kawan-kawan untuk mendapatkan ketenaran. Sayang bawa apa yang sudah ia lakukan selama ini adalah kegagalan mutlak. Pembelaan  demi pembelaan yang diberikan tidak berdampak. Hanya kata-kata kosong dan tidak mutu.

Jika memang hebat dan berkualitas itu tidak usah mbungungi soal corona, tuh urus banjir. Jangan kaget ketia hujan lagi, bingung, panik, dan mau menyalahkan corona juga jangan-jangan?  Kapasitas Jakarta saja sok-sokan mengurus negara. Hoooi Jakarta saja amburadul, tidak usah melakukan yang tidak mampu.

Ketiadaan visi dan gagasan yang mau dilakukan. Ingat banjir masih bisa datang lagi. Lucu dan aneh malah memikirkan yang bukan kewenangannya. Jauh lebih gede, mendesak, dan penting ya soal naturalisasi sungai dan kawan-kawannya. Jangan sampai hujan yang sejenak rehat ini kemudian datang lagi dan kacau lagi.

Semua sudah ada tugas masing-masing, jadi mendikbud saja dipecat, tidak usah sok-sokan menjadi menteri kesehatan. Jauh dari kapasitas dan kemampuan. Sudah lah politik 24 masih jauh, belum tentu juga lolos sampai selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun