Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pilihlah Pribadi Penyayang Binatang

1 Maret 2020   15:09 Diperbarui: 1 Maret 2020   15:12 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Para jomlo dan masih lajang dan berniat menikah, jika memilih pasangan, apalagi perempuan, bisa memberikan atensi lebih pada  penyuka binatang. Ingat bukan yang kelainan seksual dengan maaf jika vulgar bisa puas dalam kenikmatan seksual dengan binatang. Baik yang dalam istilahnya zoophilia ataupun bestialitas. 

Puas secara seksual berhubungan  dengan  binatang. Ini benar-benar bersetubuh dengan binatang. Jelas bukan model ini yang saya nyatakan. Atau mengelus binatang, memeluk atau mencium binatang dalam konteks untuk mendapatkan kepuasan seksual. Kalau dua jenis ini jelas kelainan seksual, bukan rekomendasi untuk ulasan artikel ini. Ini hanya menjadi batasan dan pengetahuan agar tidak salah memahami.

Menyayangi binatang dalam artian sama dengan menyayangi tanaman ataupun hobi yang lain. Buku, boneka, atau kesenangan lainnya. Menyenangi   boneka atau mobil-mobilan, kan bukan untuk kepuasan seksual namun kepuasan batin, membuat rileks, hiburan di antara kejenuhan. Dalam ranah ini yang menjadi bahan ulasan.

Mengapa orang menyayangi binatang bisa menjadi sebuah tanda layak dijadikan pasangan hidup? Lha kalau binatang saja disayangi, dipelihara, dan diberi perhatian, apalagi pasangannya kan begitu. Sederhana saja.

Hewan itu ada beragam jenis akhirnya juga memiliki beraneka perbedaan, penanganan, dari hal makanan, kebiasaan, dan juga perawatan. Beberapa peliharaan yang bisa untuk belajar, ada kura-kura, ikan koi, kucing, dan semut rang-rang. Untuk semut ini sebenarnya liar namun memang hidup dan bersarang dalam pekarangan, dan saya diamkan. Termasuk saya lindungi dengan tulisan agar tidak dipanen untuk pakan burung. Kasihan mereka.

Kura-kura.

Kura-kura ini memiliki rentang usia yang cukup panjang. Puluhan tahun sangat mungkin. Sayang bahwa peliharaan saya tidak mau makan sayur. Padahal demi kesehatan dan keseimbangan nutrisi bagi tumbuh kembangnya perlu asupan sayur. 

Masalah bisa timbul jika tidak imbang adalah, keroposnya karapas, atau  tempurung kura-kura. Kasihan jika "rumahnya" rapuh, apalagi itu adalah benteng hidupnya.

Kelebihan makanan bisa obesitas. Cirinya adalah  karapasnya tidak rapi, ovalnya tidak mulus, namun bergelombang. Sama juga jika orang obesitas dilihat juga tidak enak bukan? Begitu saja cirinya.

Memandikan terutama menyikat dari jamur dan lumut, paling lama tiga hari sekali. Lumut sangat merusak kepadatan karapas, bisa menjadikannya lapuk. Sama jika makanannya tidak imbang.

Variasi makanan. Paling mudah memang pelet. Jelas sudah ditakar oleh pabrik. Namun perlu juga kadang diberi asupan daging atau ikan segar. Biasanya saya beri ikan nila atau lele yang masih relatif kecil. Suatu hari umpan makanannya lele hidup. Langsung dicabik hari-hari sebelumnya, eh ini didiamkan, bahkan sampai cukup gede.

Tiba-tiba suatu hari kog tampak panik dan mau pergi terus. Yang lumrahnya diam saja, ini menggaruk-garuk aqurium. Ketika diberi makan, malah lelenya yang lebih dulu mendekat. Keputusan memindahkan lele ternyata membuat kura-kura kembali tenang. Ternyata khawatir karena besaran lele sudah di luar kemampuannya mengendalikan. Kura merasa tidak akan mampu lagi.

Perhatikan kebiasaan dan perilakunya. Hewan tidak akan bisa omong, tetapi akan memberikan reaksi yang berbeda ketika ada masalah. Air kotor juga bersikap.

Kesukaan pada makanan bisa menjadi masalah. Ikan asin sangat senang. Diberi berapapun akan habis, namun perlu dihentikan jika sudah beberapa kali. Mengapa? 

Kelebihan garam tidak baik untuk hewan. Sama dengan kucing. Makan lahap dengan ikan asin, namun jika berlebihan bulunya rontok dan jelek.  Risiko lain nanti karena kebiasaan asin tidak mau makan lainnya jika tidak  ada rasa asin. Nutrisi tidak lengkap lagi.

Waktu masih relatif kecil baik juga jika setiap pagi atau dua hari sekali dijemur. Pertumbuhan karapas yang baik bisa diperoleh dari sinar matahari pagi. Ingat pagi, jangan siang-siang, bisa-bisa malah mati kepanasan tidak bisa berteduh kan sayang.

Kura atau apapun binatangnya jarang akan kekenyangan. Akan berhenti jika sudah cukup makan. Nah jangan keseringan memberi makan. Ada dua dampak. Pakan yang tidak dikonsumsi mengotori aquarium. Jelas tidak sehat bagi binatang. Plus kotor tempatnya dan binatangnya juga.

Kedua, kalau masih ada pakan, sedikit banyak tetap akan dimakan, dan itu bisa kegemukan. Jelas tidak bagus tampilan. Apapun binatangnya.

Beri tempat untuk nangkring, kura itu tidak sepenuhnya perlu air. Karapas perlu tempat kering. Air digunakan untuk makan, karena kura-kura tidak memiliki gigi dan lidah. 

Jadi, memerlukan air untuk menelan dan mengunyah hanya mengandalkan rahangnya. Jangan salah kekuatan rahang ini sangat kuat bisa melukai jika mengigit. Tidak pas juga istilah menggigit karena tanpa gigi.

Beberapa hal yang patut diketahui berkaitan dengan kebiasaan, kesukaan, dan kebutuhan binatang peliharaan adalah bentuk sayang pada binatang. Kadang bukan tidak sayang jika peliharaan itu mati, hanya karena salah urus atau ketidaktahuan dalam merawat. Kelebihan makanan yang paling sering terjadi. Obesitas dan tidak sehat yang terjadi.

Bagi yang senang mengetik, apalagi Kner jelas sering di depan layar bukan? Melihat gerakan hewan kesayangan apapun itu bisa menyegarkan kembali mata yang sempat penat.  Mengembalikan kesegaran otak juga.

Terima kasih dan salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun