Amien: Kongres PAN, Kongresnya "Teroris" Melukai Seluruh Badan
Ada yang lucu dan aneh dengan pernyataan Amien Rais ketika kongres PAN beberapa waktu lalu ricuh. Ia menyatakan acara di  Kendari itu seolah kongresnya teroris.Â
Pengawalan yang berlebihan, ia mengatakan satu peserta di kawal dua polisi. Pagar betis di lobi hingga tempat acara. Gambaran mencekam dan adanya pihak kepolisian yang sangat berlebihan.
Ia juga mengatakan, jika kecurangan yang terjadi sebelum puncak acara, hingga terpilihnya ketua umum baru, selayaknya pemerintah yang memiliki legalitas kepengurusan partai politik untuk menunda pengesahannya. Beberapa kecurangan yang ia tengarai adalah PLT dari beberapa pemillik suara, panitia yang dominan dari pihak ketua lama dan kemudian terpilih kembali.
Beberapa hal cukup menarik untuk dilihat kembali;
Relasi pribadi Zulhas dan Amien itu bukan hanya hubungan politis, namun juga personal. Keberadaan mereka sebagai besan tidak cukup membuktikan mereka benar-benar bertikai seperti itu. Bagaimana kaitan anak-anak mereka, jika ini berlarut-larut. Ingat ini politik, pun relasi pribadi masih cukup kuat dalam adat ketimuran kita.
Cukup berbeda jika "konflik" ini melibatkan orang luar, seperti hanya sahabat atau kolega politis semata. Hanya permainan politik semata. Seperti para artis yang sedang berkelahi dan ternyata itu hanya untuk menarik minat media.
Mengapa Amien kaget dengan apa yang pengurus PAN lakukan saat ini? Mosok sudah lupa dengan apa yang ia lakukan bersama poros tengahnya untuk menjegal Megawati waktu itu. Belum juga seperempat abad. Generasi 80-an masih ingat dengan jernih apa yang sudah Amien lakukan. Dan kini ketika menimpa orang atau pihak terdekat, merasa paling menderita. Seluruh tubuh dari kaki hingga kepala terlukai.
Sudah lupa juga kah dengan pilihan politiknya untuk mendongkel Gus Dur di tengah masa jabatannya? Dan ketika buku yang mengungkap itu sedang hangat dibicarakan, Amien juga mendapatkan apa yang pernah ia buat. Ia meminta maaf kepada hampir 10 juta pemilih PAN. Lha pernah tidak ia meminta maaf pada Gus Dur, keluarga dan bangsa ini yang sudah ia permainkan?
KMP dan KIH juga seperti apa sabotase kekuasaan, hanya sekadar palu dan kursi hingga negara tersandera sampai tiga bulan. Pemerintah dan dewan tidak bisa ketemu. Apa tidak ada peran Amin di sana? Susah melihat bukan rancangannya. Karena toh yang terbiasa menjegal itu siapa, juga banyak yang paham kog.
Ada dua hal yang bisa dicermati, jika ini benar-benar Zulhas lepas dari Amien, dalam artian meninggalkan Amien, artinya ia mendapatkan apa yang biasa ia lakukan. Penjegalan demi penjegalan, dan kini mendapatkan balasan yang setimpal. Ia ditinggalkan justru oleh besan dan partai yang ia besut. Dobel tendangan maut yang diterimanya.