Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat SBY Turun Gunung dan Target Elit "Tergusur"

27 Januari 2020   18:55 Diperbarui: 27 Januari 2020   19:06 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Posisi Erick Tohir sebagai ketua TKN dalam pilpres, dan kini Menteri BUMN, apa iya, jika dulu menerima aliran dari sana kemudian malah membuka boroknya sendiri. Jauh lebih realistis Erick dan juga Sri Mulyani serta Jokowi akan diam saja. Menutup-nutupi, mosok malah membuka kedok sendiri? Malah jauh lebih aneh, apalagi rekam jejak terutama Jokowi masih belum ada yang mengarah model demikian di dalam berpolitik. Pun Sri Mulyani dan Erick Tohir, jadi susah melihat ada kaitannya ke sana.

Sangat berbeda dengan keberadaan yang sedang gundah dengan perilaku di masa lalu. Faktual ketika masuk bui KPK toh ke mana arahnya juga jelas. Menteri dan dewan dari kader partai yang sama, bidang yang sama. Pengawas dan pelaksana satu kamar yang sama. Apakah hal yang sama diterakan pada saat kekinian? Sangat mungkin.

Apa yang disampaikan Pak Beye, benar, bagus, dan penting, asal bukan hanya menyasar pada satu sisi dan merasa sisi lain pasti baik dan tidak salah. Mengapa tidak juga dinyatakan apa yang BPK katakan itu? Itu ada, rekaman jejak digital lengkap, bagaimana 2006 ada rekayasa pelaporan.  Jika hal ini juga dikatakan dan diungkap, jempol lima untuk Pak Beye.

Negara dan juga rakyat kebanyakan sudah sebah perutnya melihat elit hanya berkutat membela diri dengan menuding pihak lain pasti salah. Menaikan citra diri tidak perlu menginjak rival, itu baru jempolan. Miris selama ini perpolitikan hanya diisi dengan model politik kepiting membebaskan diri. Menyapit dan menginjak yang lebih kecil.

Tentu juga bukan membela bak babi buta kalau kabinet dan pemerintahan kali ini pasti benar. Tidak juga, hanya melihat rekam jejak yang ada itu seperti apa. Apalagi jika penyelesaian dari banyak masalah apalagi korupsi itu mau dan bisa menyeluruh. Tidak hanya pada pelaku lapangan dan yang disebut dalam persidangan, bahkan bukti hukum karena dalam putusan ternyata sama sekali tidak pernah ditindaklanjuti.

Ayo Pak Beye, bongkar semua, tapi siap juga jika menerba inti dari Partai Demokrat juga. Saatnya bebersih, bukan hanya memercikan air dan kemudian merasa sudah mandi. Berani? eLeSHa.

Terima kasih dan salam

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun