Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Risma untuk Jakarta

13 Januari 2020   10:24 Diperbarui: 13 Januari 2020   10:33 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tata kota yang indah dengan taman dan tanaman sangat cocok bagi Jakarta yang pengab. Ciri kepengaban dipertontonkan penghuninya yang mudah marah, gerah, dan tidak sabaran. Tanaman indah dan taman yang memberikan kesejukan juga memberikan kesegaran pandangan dan paru-paru. Plus menjadi penyerap air dan CO2 yang mumpuni. Lagi bajir bisa diredam dan kawasan menjadi segar, otak pun lebih sehat.

Persoalan politik juga tidak sepelik 2017 dan kini dengan kondisi yang relatif adem, godaan politisasi agama dan perempuan jauh lebih terkendali dan bukan menjadi masalah yang lebih besar. Kondisi yang ada memang masih akan sangat rentan soal perempuan menjadi pemimpin.

Hal-hal berikit juga jangan dilupakan, ini soal politik yang berbicara;

Pemimpin perempuan. Yang memainkan bisa diperkirakan hanya PKS yang selama ini memang begitu modelnya. Toh gampang disingkirkan karena toh mereka juga mengajukan perempuan untuk wakli ketua dewan menggantikan Fahri meskipun gagal kemarin. Artinya tidak bisa menggerus suara terlalu signifikan.

PAN cenderung juga tidak akan ikut-ikut narasi model ini lagi. Kondisi kegagalan pemilu 2019 mosok akan diulang. Jualan agama bukan lagi saatnya.

Lawan potensial Risma masihlah Anies. Posisinya rentan dan sangat lemah. suara yang selama ini didengungkan pun bukan pendukung real, nyata, dan KTP Jakarta. Selain tidak nyata, para penyeru kekuatan Anies lebih cenderung mesin, memainkan narasi di media sosial, isinya pun itu-itu saja. Sangat kecil ada kekuatan real yang akan mendukung Anies.

PKS selama ini masih bermanis-manis karena masih ngarep wagub yang lumayan masih bisa mengisi separo periode. Di luar itu susah melihat mereka masih mau mengusung lagi Anies.

Gerindra sudah tidak lagi banyak ulah dan hanya faksi yang tidak ikut gerbong pemerintah memang masih bergerak liar. Toh kendali ada pada Prabowo, dan itu sangat mungkin bersama dengan PDI-P. Kekuataan sudah bisa terpetakan dengan baik.

Kesehatan memang banyak dijadikan bahan pembicaraan. Risma jelas terbatas. Toh bisa disiasati dengan tidak aksi lapangan, koordinasi dan menjalin komunikasi, dan pasangannya, wakilnya yang memiliki tingkat mobilitas tinggi, bisa menjadi teman dan partner sepadan demi jakarta lebih baik.

Waktunya merawat Ibukota yang sangat renta, perawatan dan pengasuhan pada sosok yang tepat, bukan hanya ide dan gagasan kosong. Kerja dan wacana selaras eLeSHa.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun