Kawasan wisata pula pusat dan sasarannya. Dan mereka sering mengambil alih jalanan, dan jauh lebih miris dengan pengawalan sah, resmi, polisi, dengan sirine pula. Artinya mereka memang diberi prioritas. Miris bukan? Apalagi jika Harley ini bukan sembarangan si pemilik dan penunggangnya, pejabat, pengusaha, dan kalangan elit. Seharusnya mereka jauh lebih beradab, tertib, dan memberikan contoh. Ingat, di atas itu menjadi contoh, teladan, dan memberikan bimbingan, untuk tertib hukum, aman berkendara, dan malah bukan ajang pamer dan ugal-ugalan.
Jangan kaget ketika motor-motor, sama tahun, sama merek, atau sama wana juga berperilaku sama, arogan, ugal-ugalan, dan mau menang sendiri. Ini wajar karena ada contoh dari yang elit.
Feodalisme dan gaya penjajah yang malah buruk terus ada, kebaikan malah hilang. Belanda sebagai tertuduh penjajah paling lama, jelas memberikan dampak paling banyak. Tata ruang dan tertib penggunaan lahan malah tidak berbekas. Eh yang arogan, minderan, dan sewenang-wenang masih demikian kuat.
Tentu tidak bermaksud menghakimi si polisi takut pada pemilik HD dan kewder melihat HD, kemudian "membentak" si kakek, ini adalah soal karakter, ketakutan pada yang lebih besar, atasan, pengusaha kaya, dan berani pada yang lebih rendah, kecil, tidak berdaya. Padahal di mata hukum dan negara sama. Si kakek betapa panik sekilas saja mendengar si istri dan cucu jadi korban, jauh lebih bijak, ada menenangkan si kakek, dari pada membentak. Ingat si "pelaku" jauh lebih menguasai diri, dan memiliki segalanya.
Penegakan hukum yang masih memprihatinkan, sampai kemarin, pemberitaan konon si "pelaku" mengajak berdamai. Ini soal nyawa dan ada korban kritis, masih berbicara kekeluargaan. Coba jika dibalik dan si pelaku itu adalah korban?
Hal yang terus terulang, di mana  penyelesaian di luar hukum yang sangat tidak adil. Mengenai nyawa dan materi. Jika unsur ketidaksengajaan sangat wajarlah, lha kalau ada unsur unjuk kekuatan, sangat miris. Saatnya bebenah dan berubah. Bagaimana Pancasila dan agama digaung-gaungkan tetapi tidak berdampak. Tanggung jawab itu bukan semata uang.eLeSHa.
Terima kasih dan salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI