Melihat apa yang dipertontonkan dan dinyatakan Fadli Zon, minimal ada dua faksi kuat dalam Gerindra, satu sisi ingin tetap oposan apapun yang terjadi, jelas ada Fadli Zon dan kawan-kawan yang selama ini nampak gelagat dan gaya berpolitiknya.
Kelompok kedua yang mendukung bersama Jokowi dan pemerintahan. Hal yang normal, karena toh pernah bekerja sama untuk pilkada DKI 2012. Faksi ini yang dituding Zon kini banyak menjadi juru bicara, dan tentunya yang menjadi menteri.
Apakah ini soal iri karena tidak jadi menteri, sangat tidak. Jauh dari itu apa yang dinyatakan dan dilakukan Zon selama ini. Memang cukup berbeda apa yang Zon lakukan, pada posisi yang berbeda dengan pemerintah dan Jokowi.
Dampak cukup  signifikan bagi keberadaan Gerindra tanpa Prabowo ke depan. Selama ini tentu para kader dan elit Gerindra takut dan segan pada sosok Prabowo. Bagaimanapun Prabowo adalah "pemilik" Gerindra dan menjadi kendaraan politik bbagi Prabowo. Ini tidak bisa disangkal dan siapapun tentu tahu diri dengan posisinya sebagai pengikut.
Nah kesempatan itu ada ketika Prabowo mendekati masa tua yang tidak lagi mampu memimpin Gerindra dan tidak lagi punya hasrat untuk menggunakan Gerindra sebagai kendaraan. Siapa saja bisa menjadi apa saja dan menggunakan kesempatan itu.
Lihat, kini Prabowo sangat nyaman dengan jabatan Menhan, itu berkali-kali ditunjukan dengan bahasa tubuh dan juga pernyataan. Salah satunya, yang paling jelas, saya diperintahkan panglima tertinggi. Ini bukan main-main, pernyataan seorang militer, bukan rivalitas dalam pilpres lagi. Berbeda dengan tampilan Zon hingga kini.
Zon cukup berbeda dengan Prabowo, seolah ada agenda sendiri yang hendak ia kawal, dan ia memiliki kepentingan sendiri jauh lebih kuat dan berdasar. Tidak heran, jauh sebelum ini, Prabowo pernah mengatakan anak buahnya yang paling susah dan bandel itu Fadli Zon.
Keberadaan Prabowo yang bisa bersama Jokowi, Zon hampir pasti tidak ada. Ada yang berbeda dengan apa yang menjadi agenda Prabowo di dalam berbangsa. Apakah mungkin agenda Orba yang menjadi rujukan Fadli Zon? Bisa saja.eLeSHa.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H