Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo: Penenggelaman Kapal Itu Kecil

20 November 2019   08:57 Diperbarui: 20 November 2019   08:59 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rizal Ramli termasuk juga memilih menjadi elit model ini. Bagaimana ia  menjadi menteri berkali-kali tidak membawa dampak, namun sangat pintar menilai pihak lain tidak bisa bekerja. Bekas menteri itu banyak, namun yang meributkan menteri atau pejabat lain toh tidak banyak.

Pejabat itu dipilih untuk menjadi pelaku perubahan. Ketika mereka menggantikan orang lain, lakukan saja yang lemah untuk diperbaiki, ketika tidak cocok dengan kebijakan lama, tinggalkan. Miris ketika kebijakan itu adalah hal yang menjadi kebanggan masyarakat malah mau direndahkan, habislah si pejabat.

Ironis berlebihan lagi, ketika banyak pejabat yang tidak berbuat apa-apa, tidak membawa dampak, malah tidak memperoleh kritikan, atau cacian. Kan lucu, mana yang normal kalau begitu. Hal yang serius untuk disadari bersama sebagai sebuah bangsa.

Bekerja dengan capaian diri jauh lebih meyakinkan dan membanggakan. KKP toh masih begitu banyak masalah tentunya. Mengapa malah harus menyiptakan perselisihan dengan rakyat yang masih bangga dan sekaligus kecewa itu ditambah kecewa. Ini malah menjadi berat ketika Prabowo tidak bisa memberikan dampak yang lebih baik lagi.

Apa yang disampaikan sejatinya sangat normal, namun menjadi besar karena sudah sebulan belum memberikan dampak, malah meremehkan capaian pejabat lama. Lagu lama yang tidak lagi menjadi trend bagus ke depan.

Malah cenderung memberikan gambaran Prabowo bingung mau apa, asal bicara, dan malah membuat kehebohan yang tidak penting. Kontraproduktif dengan apa yang seharusnya terjadi. Ini eranya kerja, prestasi, bukan semata-mata wacana, apalagi tanpa konsep malah merendahkan capaian pihak lain.

Prestasi itu akan dikenang, tidak usah dengan mendeskreditkan pihak lain, atau malah merendahkan capaian musuh sekalipun. Semua akan dicatat dengan tinta emas kog. Jadilah pejabat yang bekerja, bukan banyak berbicara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun