Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Prof Felix Tani Pilihanku

19 November 2019   18:04 Diperbarui: 19 November 2019   18:20 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilanjutkan dengan serial Revolusi Mental, yang dikemas dalam sebuah humor. Ini pun ilmu pengetahuan dari sana saya banyak belajar. Pantas jika beliau mengangkat saya bersama Mas Aji dan Prof. Pebriano menjadi muridnya. Sama sekali kami tidak pernah merasa menjadi murid tapi, he...he...

Bersama Mas Felix pula kami pernah bersama merajai NT dalam sehari dengan tema saya. Beliau membuat artikel saya memakai kaca mata hitam karena malu berkaitan dengan sebuah artikel saya yang curhat keadaan desa waktu itu. dan benar-benar heboh, karena begitu ramainya kami becanda waktu  itu.

Salah satu Kompasianer yang menjadi rujukan saya, label biru, wira wiri HL dan pemmbaca, pengevote, ataupun komentar pasti ramai. Coba orang baru, masuk belantara, melihat begitu siapa yang tidak ngeper duluan. Apalagi kalau sudah menulis ngeledek orang dalam humornya, haduh gak akan marah tapi nggondok tingkat maut yang tidak tersalurkan.

Saya juga salut pada beliau yang sering menjadi bahan candaan dalam kisah Pastor Poltak saya. Biasanya tidak lama berselang akan hadir artikel humor beliau dengan tema saya.

Satu yang menjadi alasan saya ngevote itu karena pas pada layar itu asli, bukan basa-basi dan juga bukan karena hendak mendukung beliau. Ini limarius bahkan.  Alasan pendampingnya saya kasihan, lha sudah menahbiskan diri jadi pastor, eh suhu kami, mosok kalah dengan kami. Kami bertiga masing-masing pernah masuk nominasi, bahkan Prof. Peb kalau gak hattrick, saya malah menang.

Era keemasan beliau sudah lewat memang, nah vote saya satu sepertinya gak berdampak banyak, kalau menang jadi patut lah mosok mengaku guru malah kesalib eh kesalib murid kan gak lucu.

Siapapun pemenanngya dalam kategori ini selamat, capaian yang memang pantas, dan harapannya masih tetap bercanda bareng usai Knival nanti. Konon ada kebiasaan usai menang atau nomine hilang dari jagad K.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun