11 Tahun Kompasiana dan Keseruannya

Masuk menjadi nominasi saja tidak tahu, baru kemudian rekan ada yang mengatakan via email, waktu itu, 2016 dan akhirnya jadi pemenang. Siapa juga yang mengira, mana berani ngarep di tengah para jawara opini yang "mengerikan" itu. Eh malah menang. Syukurnya dulu tidak diminta mengampanyekan via media sosial pribadi. Kan lucu wong saya saja vote kandidat lain kog.

Kegelian yang terjadi

Paling menggelikan itu hits tiba-tiba merosot, dalam satu artikel dari 245 bisa menjadi 240 lagi, atau bahkan 200. Rekor "kehilangan" hits tertinggi adalah 600. Ada rekan yang sampai seribu. Toh hanya bonus dan itu bahan becanda saling menertawakan rekan.

Ingat ini bukan soal hits lho, masih mendingan pembaca dua digit sekalian dari pada hilang, kadang tiga empat kali hilang dalam satu artikel. Katakanlah sekai hilang 20 kalau kali tiga sudah 60 hits hilang. Kali berapa artikel.

Hilang label. Ini juga menggelikan. Dulu bisa tiba-tiba label hilang. Kalau kini contreng biru autolabel, sangat mungkin juga label hilang. Cukup menggelikan, pernah sekali label otomatis itu dihapus dan tiba-tiba ada lagi. Dan lagi-lagi ini adalah bonus bukan hal esensial untuk diperpanjang tentunya.

Berbeda pula didelete artikelnya karena melanggar ketentuan. Jauh berbeda tentunya, label yang hilang juga tidak berdampak banyak keterbacaannya kog. Sangat mungkin tanpa label itu pembacanya lebih banyak dari pada yang dilabel.

Paling menggelikan dalam pengumuman Kners paling aktif bulanan, dulu reward itu diberikan pada beberapa kategori dalam satu bulan. Nah dalam bulan itu pengumuman paling aktif saya, namun dalam permintaan nomor rekening ditujukan rekan Kners lain, dan itu juga hanya menggelikan, bukan soal yang berlebihan bagi saya.

11TahunKompasiana, selamat dan tetap bisa berkiprah bagi bangsa dan negara dengan menjadi pelopor jurnalisme warga yang bisa diandalkan.

Terima kasih dan salam