Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

ICW Telah Kembali dalam Kasus Anies Baswedan

5 November 2019   18:33 Diperbarui: 5 November 2019   18:39 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiba-tiba, kasus Anies, ICW berbeda. Mereka menyataka  temuan jauh lebih besar dari apa yang Wiliam telah nyatakan. Wiliam tidak salah, hanya menyangkut satu saja pengadaan. Dan ICW  menyatakan pengadaan yang ada lebih dari satu. Itu yang membedakan. Jadi temuan Wiliam dan ICW tidak saling melemahkan, justru saling melengkapi.

Nah ini, ICW yang selama ini oase rakyat melihat pesta pora pejabat dan elit maling itu dikuliti datang lagi. Apalagi dewan sudah memberikan sebuah jalan lapang untuk bersama-sama melihat kemungkinan adanya upaya dan potensi penyelewengan. Mengapa jalan lapang? Selama ini susah mengharapkan dewan menyatakan ketidakbenaran itu.

Lihat tuh  pelaporan Wiliam ke BK DPRD, bagaimana bisa pembuktian belum ada sampai saat ini, malah sudah dilaporkan potensi melanggar kode etik? Lucu dan sumir cara berpikir demikian? Sekarang apa coba klarifikasi yang benar-benar menjawab dengan pas atas apa yang Wiliam lakukan? Sama sekali belum ada, selain menuding pihak lain, menyatakan ini dan itu yang sejatinya sama sekali bukan jawaban. Hanya ngeles kanan kiri dan mencari selamat, dan malah kini akan menyerang si pelapor juga?

Nah ketika ICW juga menemukan persoalan yang sama, apa yang Wiliam lakukan sudah pasti gugur jika dikatakan melanggar kode etik. Apa yang ia lakukan toh hanya sebagian kecil dari temuan ICW, apakah juga akan melaporkan ICW juga? Trus ke mana?

Pelanggarannya di mana coba? Bukankah lebih melanggar  menyembunyikan apa yang seharusnya memang bisa diakses publik? Nalarnya di mana kalau demikian? Kog lucu yang ada masalah lebih besar malah mengurus yang lebih kecil?

Sepakat dengan Gubernur Anies yang mengatakan kesalahan itu dibenarkan bukan diviralkan. Lha kalau salah diberitahu masih saja ngotot dan nyolot, apalagi malah mencari kambing hitam, ya ada jalan singkat, viralkan. Jadi viral ini adalah solusi karena mampet. Jangan malah minta didemokan begitu jangan-jangan?

Lha kalau gubernur sudah tahu sekian hari sebelumnya, mengapa belum ada pernyataan ada salah input apa salah ketik, dan ketika sudah membesar mau menjadi pemadam kebakaran begitu? Dengan membawa gayung padahal kebakaran sudah membakar kasur dan kamar.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun