Tiba-tiba, kasus Anies, ICW berbeda. Mereka menyataka  temuan jauh lebih besar dari apa yang Wiliam telah nyatakan. Wiliam tidak salah, hanya menyangkut satu saja pengadaan. Dan ICW  menyatakan pengadaan yang ada lebih dari satu. Itu yang membedakan. Jadi temuan Wiliam dan ICW tidak saling melemahkan, justru saling melengkapi.
Nah ini, ICW yang selama ini oase rakyat melihat pesta pora pejabat dan elit maling itu dikuliti datang lagi. Apalagi dewan sudah memberikan sebuah jalan lapang untuk bersama-sama melihat kemungkinan adanya upaya dan potensi penyelewengan. Mengapa jalan lapang? Selama ini susah mengharapkan dewan menyatakan ketidakbenaran itu.
Lihat tuh  pelaporan Wiliam ke BK DPRD, bagaimana bisa pembuktian belum ada sampai saat ini, malah sudah dilaporkan potensi melanggar kode etik? Lucu dan sumir cara berpikir demikian? Sekarang apa coba klarifikasi yang benar-benar menjawab dengan pas atas apa yang Wiliam lakukan? Sama sekali belum ada, selain menuding pihak lain, menyatakan ini dan itu yang sejatinya sama sekali bukan jawaban. Hanya ngeles kanan kiri dan mencari selamat, dan malah kini akan menyerang si pelapor juga?
Nah ketika ICW juga menemukan persoalan yang sama, apa yang Wiliam lakukan sudah pasti gugur jika dikatakan melanggar kode etik. Apa yang ia lakukan toh hanya sebagian kecil dari temuan ICW, apakah juga akan melaporkan ICW juga? Trus ke mana?
Pelanggarannya di mana coba? Bukankah lebih melanggar  menyembunyikan apa yang seharusnya memang bisa diakses publik? Nalarnya di mana kalau demikian? Kog lucu yang ada masalah lebih besar malah mengurus yang lebih kecil?
Sepakat dengan Gubernur Anies yang mengatakan kesalahan itu dibenarkan bukan diviralkan. Lha kalau salah diberitahu masih saja ngotot dan nyolot, apalagi malah mencari kambing hitam, ya ada jalan singkat, viralkan. Jadi viral ini adalah solusi karena mampet. Jangan malah minta didemokan begitu jangan-jangan?
Lha kalau gubernur sudah tahu sekian hari sebelumnya, mengapa belum ada pernyataan ada salah input apa salah ketik, dan ketika sudah membesar mau menjadi pemadam kebakaran begitu? Dengan membawa gayung padahal kebakaran sudah membakar kasur dan kamar.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H