Ada yang mengatakan salah masukan, eh tiba-tiba mengaku kalau sadar itu benar demikian adanya. Artinya apa? Ada kepentingan, mencari aman, memperoleh keuntungan, dan kemungkinan mendapatkan sesuatu namun dengan merugikan dan mengorbankan pihak lain. miris.
Sikap tanggung jawab. Ini juga sikap mendasar pejabat. Pemimpin itu ada untuk memberikan sebuah solusi, bukan malah menuding dan menyalahkan siapa saja yang bisa dijadikan sasaran. Lha kalau begitu buat apa pemimpin dipilih mahal-mahal mental preman pasar begitu. Lihat saja preman pasar itu kalau ada helm hilang, akan mengatakan tidak  tahu, ambil helm sebelah, atau malah kandang ngamuk merasa dituduh. Mirip bukan?
Ada dua pejabat yang mundur. Apakah ini menjawab dan memberikan contoh sikap tanggung jawab? Sangat mungkin, namun belum sepenuhnya. Mengapa? Karena belum memberikan dampak atas kekisruhan dan keriuhan yang terjadi. Mereka berdua pasti tahu karena menyangkut juga jabatan yang mereka pegang.
Bagus sebagai contoh tanggung jawab, namun apa cukup demikian? Tidak, Â untuk negara lebih baik, itu belum cukup. Apalagi yang paling berperan pun hanya menuding ke mana-mana. Utopis mungkin ya seperti Jepang atau Korea.
Mengaku saja enggan, apalagi bertanggung jawab. Miris ketika orang mengaku terpelajar, beragama, namun mengaku kesalahan saja tidak mau. Mana yang katanya religius, akademisi itu? Miris bukan. Mentang-mentang, bagian dari arogan dan kesombongan. Ini yang katanya orang beriman, santun, dan akan membawa kesejahteraan?
Patut bersyukur Sandiaga Uno yang tidak ikut terkena getah kekacauan ini. Ia yang memilih mundur jadi tidak ikut-ikutan kekacauan yang ada. Toh paling-paling ia ikut menuding dan mengatakan tidak tahu dan itu anak buah yang membuat. Minimal tidak ikut terseret kekacauan yang ada.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H