Melihat kelucuannya, layak berpikir keindahan kata dan narasi tetap ada batasnya. Kelemahannya memimpin Jakarta yang tidak lebih baik, mengelola keuangan dengan amburadul, tim dan anggaran yang ugal-ugalan membuatnya makin susah mendapatkan simpati.
Ke depan peta perpolitikan lebih logis, namun pilihan Anies yang cenderung sektarian, politik cemar asal tenar, jelas tidak lebih baik ke depan. Kesuksesan pemilihan kepala daerah DKI 2017 tidak lagi menjadi jaminan. Kegagalan ulangan dan copas ala Prabowo-Sandi jelas bukti bahwa pilkada itu tidak bisa diulang.
Tekanan publik atas keberadaan ormas fundamentalis juga merupakan pukulan telak bagi rancangan Anies. Melihat apa yang terjadi saat ini, kemungkinan makin nasionalis lebih kuat.
Sangat layak ketika nasionalis dan religius bisa bersaing dengan sehat, tentu akan lebih baik dan menjanjikan bagaimana negara memiliki banyak pilihan dan yang terbaik di antara yang baik itu menjadi pemimpin.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H