Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konsistensi Anies Baswedan

15 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 15 Juni 2019   06:18 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Birokrasi jelas bahagia lagi, tidak ada lagi tuntutan tinggi sebagaimana dulu-dulu. Nyatanya warga bahagia dengan keberadaan yang sudah-sudah kog. Bukti sahih sudah banyak dilaporkan bagaimana sampah menjadi lagi bagian utuh masalah Jakarta yang sempat ada harapan membaik. Jelas sampah jadi bahagia juga dengan kehadiran salah satu pemimpin visioner ini.

Salah satu Kompasianer, Profesor Felix Tani pernah menayangkan tulisan berkaitan dengan sampah dan petugas yang dulu rajin itu. Dua  organ yang kembali bahagia lepas dari belenggu  Ahok pernah dituliskan. Ini lepas apakah petugasnya disuguhi apalagi ditraktir soto atau tidak tentunya.

Banjir kan sudah "kodrat" nya Jakarta, mengapa repot-repot mengatasi hingga melibatkan Jawa Barat, Banten segala, ribet, kasihan pejabat yang terkait, biarkan mereka bahagia, airnya juga bahagia bisa merendami banyak hal. Sungainya juga bahagia tidak dinaturalisasi seperti Greg Nwokolo yang belum tentu juga bahagia.

Media arus utama juga pernah melaporkan mengenai  kesemrawutan kawasan yang abadi kacau balau itu. Kawasan di mana preman, tukang parkir, tukang kredit, dan jasa keamanan bahagia bersama bertahun-tahun. Kalau menjadi tertib, tidak ada lagi distribusi rezeki di sana. Mana coba pembangunan manusia jika demikian.  Nah Anies sudah melakukan tugasnya dengan gilang gemilang bukan?

Mengenai korban rusuh 21-22 Mei yang lalu. Gubernur maju ke depan, memikul keranda jenazah syuhada yang meninggal sahid. Keterpihakan demi kebahagiaan warga termasuk menanggung seluruh beaya perawatan bagi korban perjuangan itu. 

Membahagiakan termasuk bukan warganya adalah tindakan mulia. Mau membesar dengan bahagia negaranya bahagian warganya. Jargon 2024 mendatang mungkin.

Membahagiakan termasuk Prabowo dan timnya, di mana ketua penasihat hukumnya adalah bagian dari Pemerintahan Daerah DKI. Nah apa salahnya membahagiakan orang yang pernah mengorbitkannya menjadi gubernur coba? Bahagia semua lapisan, bukan hanya sebagian saja.

Apalagi jika berbicara mengenai reklamasi dan IMB jelas dua hal yang berbeda. Reklamasi itu pengurugan laut yang merusak ekosistem, menyusahkan nelayan, dan menyebabkan banjir. Stop reklamasi, benar pilihan pemimpin yang membahagiakan nelayan, ikan, dan ekosisem di sana. Salahnya di mana coba?

IMB juga membahagiakan orang-orang yang telah mengeluarkan uang banyak untuk investasi, membangun, dan menjadikan kawasan reklamasi itu. coba bayangkan saja berapa banyak dana yang sudah dikeluarkan mereka? Anies cerdas menerbitkan surat izin karena memang membahagian warganya kog. Sesuai dengan jargon kampanyenya bukan?

Mengundang Muslimat HTI juga tidak ada yang salah. Itu kan warga negara, pemilih juga nampaknya. Mosok mau dibatasi geraknya, dibatasi upayanya berdemokrasi dan berserikat. Ah yang benar saja, yang betul adalah semua warga harus bahagia.

Konsistensi luar biasa dari seorang Gubernur penuh pengabdian. Membahagiakan kota, sungai, warga, dan seluruh elemen yang ada di DKI Jakarta. Apakah sudah maju, tergantung juga mau melihatnya. Tanya saja pada Pak Anies, atau Pak Lulung, jelas jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun