Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politikus Setan Gundul, Polisi Taliban di KPK, dan Maraknya Bangsa ini

6 Mei 2019   16:39 Diperbarui: 6 Mei 2019   16:53 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini yang terkena OTT memiliki kecenderungan orang-orang dari kubu pemerintah malah. Toh masih bisa diperdebatkan, dan memang toh demikian juga adanya. Jauh lebih banyak dan demikian memang yang terjadi di dalam penangkapan demi penangkapan.

Toh itu dalam satu sisi juga membantu pemerintah lepas dari beban memanfaatkan KPK dan melindungi penjahat dengan mendukung pemerintah. Meskipun memang bisa digoreng bahwa pemerintah penuh koruptor. Dari ketua dewan, ketua umum parpol dan mau menjadi cawapres, anggota dewan, menteri lagi, ya memang demikian adanya.

Bisa dibayangkan jika KPK malah menebangi kubu Prabowo, apa yang akan terjadi? Kriminalisasi, pemerintah zolim,  KPK alat kekuasaan, dan sejenisnya. Lha rombongan utama satu demi satu masuk bui saja masih keluar tudingan KPK dimanfaatkan pemerintah kog.

Istilah-istilah yang muncul itu menambah semarak kog dalam hidup dalam alam demokrasi. Jadi jangan malah baper dan lapor melapor yang meletihkan itu. Nikmati saja, karena tertawa itu sehat, bukan malah menjadi penyakit yang aneh-aneh.

Mau setan, mau iblis, atau polisi India atau polisi hutan, biar saja, biar mereka senang dan tertawa bersama. Daripada berkelahi dan mengerahkan otot lebih baik otot bibir untuk tertawa saja. Bangsa ini besar dan bertahan karena energi positif, salah satunya adalah tertawa bersama.

Tidak perlu menjadi bahan analisis yang mendalam dan berlebih-lebihan, toh besok masih akan lahir istilah baru. Politikus masih sampai tataran label, istilah, hiruk pikuk pada hal yang remeh-temeh, karena yang berat dan berbobot tidak kuat. Memang berat biar Jokowi saja yang kuat.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun