Selama ini yang terkena OTT memiliki kecenderungan orang-orang dari kubu pemerintah malah. Toh masih bisa diperdebatkan, dan memang toh demikian juga adanya. Jauh lebih banyak dan demikian memang yang terjadi di dalam penangkapan demi penangkapan.
Toh itu dalam satu sisi juga membantu pemerintah lepas dari beban memanfaatkan KPK dan melindungi penjahat dengan mendukung pemerintah. Meskipun memang bisa digoreng bahwa pemerintah penuh koruptor. Dari ketua dewan, ketua umum parpol dan mau menjadi cawapres, anggota dewan, menteri lagi, ya memang demikian adanya.
Bisa dibayangkan jika KPK malah menebangi kubu Prabowo, apa yang akan terjadi? Kriminalisasi, pemerintah zolim, Â KPK alat kekuasaan, dan sejenisnya. Lha rombongan utama satu demi satu masuk bui saja masih keluar tudingan KPK dimanfaatkan pemerintah kog.
Istilah-istilah yang muncul itu menambah semarak kog dalam hidup dalam alam demokrasi. Jadi jangan malah baper dan lapor melapor yang meletihkan itu. Nikmati saja, karena tertawa itu sehat, bukan malah menjadi penyakit yang aneh-aneh.
Mau setan, mau iblis, atau polisi India atau polisi hutan, biar saja, biar mereka senang dan tertawa bersama. Daripada berkelahi dan mengerahkan otot lebih baik otot bibir untuk tertawa saja. Bangsa ini besar dan bertahan karena energi positif, salah satunya adalah tertawa bersama.
Tidak perlu menjadi bahan analisis yang mendalam dan berlebih-lebihan, toh besok masih akan lahir istilah baru. Politikus masih sampai tataran label, istilah, hiruk pikuk pada hal yang remeh-temeh, karena yang berat dan berbobot tidak kuat. Memang berat biar Jokowi saja yang kuat.
Terima kasih dan salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI