Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Prabowo Masih Kampanye, Parpol dan Pasangan Sudah Kocar-kacir

3 Mei 2019   09:00 Diperbarui: 3 Mei 2019   09:30 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Prabowo Masih Kampanye Parpol dan Pasangan Kocar Kacir

Prabowo masih melakukan kampanye hingga hari ini. Bagaimana tidak ketika ia masih saja melakukan kecaman pada ini dan itu, terakhir pada wartawan. Ini sudah penghitungan, hasil sudah ada, hanya tinggal memindahkan dan rekapitulasi. Entah apa yang ada dalam benak si capres 02 ini sehingga ia masih berlagak dalam masa kampanye.

Partai Politik Kocar-kacir, pun pasangannya entah telah kabur ke mana. Dalam acara ijtima ulama jilid tiga, Sandiaga Uno tidak ada. Entah tidak diundang, entah tidak datang, yang jelas memang cukup berbeda dalam  tampilan di depan publik. Indikasi memilih jalan berbeda sangat bisa dipahami.

Ia merasa bahwa 24 masih ada kesempatan, berbeda dengan Prabowo yang kini ada iya atau tidak sama sekali. Investasi ke depan dilakukan Sandi dengan pilihan cukup cerdik, atau culas, beda-beda tipis. Makin gila beneran kalau lompat kandang dan beralih ke PAN. Sangat mungkin.

Partai politik yang bernaung dalam koalisi adil makmur mulai sadar diri dan menarik dari keadaan yang membuat mereka tidak aman dan nyaman. Risiko besar dengan kenaikan suara yang diperoleh PAN dan PKS. Demokrat yang memang sedang krisis multi dimensi layak turun suara.

PAN dan PKS jelas memilih aman, seperti PKS yang cenderung tetap menuju Senayan, tanpa ada indikasi merapat ke istana hingga hari ini, belum tentu juga besok atau lusa. Toh sudah mulai berjarak dengan Prabowo, hanya beberapa pribadi yang memang masih begitu getol dan senada dengan Prabowo.

Pilihan PAN yang memang sejak awal sudah model demikian, tidak jauh-jauh kekuasaan. Desas-desus PAN meminta jatah kursi MPR itu sangat mungkin. Bagaimana 2014 mereka juga melakukan hal yang sama. Sangat normal politik ala PAN memang begitu.

Cukup menarik tanggapan "anak kemarin sore" PSI yang langsung menohok, merapat ke pemerintah, tertibkan dulu Amien Rais. Ini jelas bagus untuk pelajaran PAN bahwa matahari kembar sebagai lambang mereka, jangan lah dilakukan dalam kehidupan berpolitik.

Peran Amien jauh lebih kuat dan mengakar, sehingga politik mendua sangat masif dan tidak tahu malu. Ini perlu pembelajaran ala PSI yang dengan telak menuding muka siapa yang harus berubah dan bebenah.

Dipertegas dengan dukungan publik Bima Arya sejak masa kampanye mendukung paslon 01. Kemudian Bara Hasibuan menyatakan bahwa dukungan koalisi 02 itu sudah berakhir pada pemilihan kemarin. Kengototan yang cukup riuh rendah dengan pro dan kontra. Makin mempertegas arah mau ke mana.

Demokrat. Kemarin, AHY bertemu presiden, apakah ini silaturahmi sebagaimana pengakuan AHY, atau lebih dari itu? Sah-sah saja mengaku  ini dan itu, tapi boleh juga dipahami bahwa itu ada indikasi politis yang berkaitan dengan keberadaan koalisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun