Penegakan hukum di tengah tudingan kriminalisasi dan krisis identitas yang disengaja, termasuk di dalamnya persiapan untuk pemilu dan bangsa yang lebih baik. Ini lagi-lagi  pertaruhan pilihan tidak populis dan cenderung nelangsa, dan lagi-lagi itu pilihan berani. Toh bisa meyakinkan banyak pihak bahwa itu adalah benar di antara kesalahan bersama-sama.
Salah satu penegakan hukum itu adalah menyasar juga ulama yang memang melakukan perilaku melanggar hukum. Tudingan pihak lain sebagai kriminalisasi tidak didengar dan berjalan terus. Hal yang jika berbicara soal pemilih ini merugikan, namun demi bangsa yang lebih baik ia tempuh.
Pilihan sulit dan simalakama, namun toh berdaya guna juga. Keadaan menjadi lebih terkendali dan kondisi makin tenang dan kondusif, coba biarkan saja seperti apa keadaan pemilu kemarin. Saracen, Dhani, Rizieq, dan banyak lagi menjalani peradilan di tengah tudingan antiulama dan kriminalisasi, cukup membantu keadaan lebih baik.
Apalagi dibantu dengan kesalahan fatal sikap rival dalam menghadapi keadaan Ratna Sarumpaet. Kejelian polisi pantas mendapatkan apresiasi. Coba itu gagal dan terbang ke luar negeri, kisah berbeda.
Bayangkan persiapan matang dengan pilihan-pilihan tidak populer namun demi bangsa dan negara menjadi lebih baik demikian, toh masih bisa mendapatkan suara cukup signifikan. Persiapan panjang ini juga pasti membawa dampak bagi pileg, partai-partai yang ada di dalam koalisi mereka relatif aman.
Rakyat yakin dengan memilih koalisi yang solid, pemimpin yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan berani mengambil risiko. Sangat berbeda dengan rival yang salah membangun sikap koalisi yang bermartabat. Dan itu terbaca dengan gamblang bagi pemilih.
Persiapan panjang satunya demi bangsa dan negara, satunya demi kekuasaan dengan narasi kecemasan, pemilu curang, dan sejenisnya. Hukuman dan hadiah ternyata berlaku dengan baik. Pemilihan kemarin adalah jawaban atas proses.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H