PKS Balas Dendam pada Capres 02 dalam Kampanye di GBK?
Kemarin, Â dengan dihadiri "25 juta" massa kampanye, sekaligus jemaah sholat subuh, koalisi 02 mengadakan ibadah sekaligus kampanye. Seolah bagus dengan begitu banyak yang hadir, mau memberikan gambaran bahwa mereka memang besar, menarik, dan juga menjanjikan.
Sah dan boleh-boleh saja, tidak ada yang salah, bahwa show of force itu juga penting dan bagian dari strategi menjanjikan, membesarkan kader yang nglokro, dan siapa tahu pihak lawan keder juga. Mencoba menarik massa mengambang, siapa tahu tergoda karena terkesima dengan aksi itu.
Patut dicermati apa yang dikatakan SBY, jelas bahwa itu ada indikasi jika tidak laik karena beberapa hal. Itu juga sah-sah saja dilakukan oleh Demokrat. Jangan dilupakan Demokrat turut terlibat juga sebenarnya, karena peringatannya toh sudah menjelang pelaksanaan.
Unsur agar mendapatkan perhatian di dalam pileg mendatang, realistis saja tidak ada dampak apapun bagi mereka, jika berbicara pilihan presiden tentunya. Peringatan itu tidak ada dampak apapun atas kegiatan di GBK. Sama sekali bukan peringatan yang sangat mendasar bagi aktivitas perpolitikan itu.
Ada tiga kubu besar parpol yang ada di dalam aktifitas kemarin itu. Â Demokrat pada sisi satu, PAN-Gerindra pada sisi dua, dan PKS pada sisi lainnya. Mereka dengan kepentingan masing-masing. Dan itu penting dan wajar bagi partai politik masing-masing.
PAN jelas tidak memiliki kepentingan besar yang bisa mereka buat lagi, jadi seolah apapun dilakukan Gerindra ya sudah ikut saja. Ke surga ikut ke neraka katut, begitulah kira-kira. Mereka tidak memiliki harapan apapun, seolah hidup segan matipun enggan. Lihat selama ini, apa yang mereka buat dan lakukan.
Isu soal kardus nampaknya makin kentara tanpa proses Bawaslu dan kepolisian sekalipun. Pilihan mereka memberikan jawaban secara tidak langsung bahwa itu ada indikasi kebenaran di sana.
Gerindra jelas hanya kursi kekuasaan dan Prabowo presiden harga mati. Tidak heran langkah mereka hampir lima tahun yang begitu-begitu saja. Menyerang bak babi buta, bukan apa-apa yang mereka lakukan. Asal saja menyerang dan menafikan pekerjaan baik besar apalagi kecil dari pemerintah.
Pilihan cemar asal tenar seolah menjadi jargon kampanye dan perilaku mereka selama ini. Miris dan  memilukan sebenarnya.
Demokrat ya jelas, bagaimana mereka hanya berbicara soal kepentingan pileg dan mengharapkan pemilih bagi kepentingan mereka. Soal pilpres bukan menjadi hal yang penting dan utama di sana. Selengkapnya bisa disimak dalam link berikut.