Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Penangkapan Andi Arif, Duka Mendalam Demokrat Bertambah

4 Maret 2019   16:53 Diperbarui: 4 Maret 2019   17:41 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Khabar Ibu Ani terkena kanker dan dirawat di Singapura tentu pukulan telak keluarga besar Susilo Yudhoyono. Termasuk di dalamnya juga Demokrat di dalam menjalani masa kampanye. Susah bisa berjalan dengan sepenuh daya. Pun bagi koalisi 02, meskipun setengah hati, toh keberadaan SBY sebagai ikon cukup menjual. 

Itu masih belum sepenuhnya bisa disikapi dan diselesaikan dengan baik, lagi duka lebih miris karena adanya salah satu petinggi koalisi dan Demokrat ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan narkoba. Mengapa miris dan duka?  Susah mengaitkan dengan kriminalisasi, ataupun dijebak.  Berbeda dengan ujaran kebencian yang ia bisa mengelak, ngeles dan berkelit baik belut di kubangan oli di tengah lantai keramik.

Tudingan kardus itu masih mengiang, bak buang angin yang terkena dampak luar biasa banyak, namun sama sekali  tidak ada penyelesaian yang semestinya. Bawaslu yang "tidak berdaya" sudah menghentikan kasusnya dengan dalih yag lucu. Pelaporan di kepolisaan juga belum ada khabar lagi. Apakah akan dibuka lagi, namun tentu dampaknya mengerikan. Karena bisa sampai pasangan yang sedang berkontestasi.

Tudingan yang masih bisa diupayakan untuk diselesaikan sekaligus justru soal tujuh kontainer tercoblos. Mengapa? Itu dampaknya hanya berhenti pada AA seorang dan legitimasi KPU yang makin dan kembali membaik. Miris tudingan demikian serius malah menguap begitu saja. Atau jangan-jangan malah episode lalu, pemilu-pemilu lalu, di mana partai itu ang berkuasa melakukan yang sama?

Berkat yang cukup baik adalah, bahwa kasus ini susah dibawa kepada kriminalisasi oposisi, tidak akan bisa menggunakan kaos tahanan politik, karena pelanggaran narkoba. Ada bukti dan aliran darah, bisa memberikan data yang lebih lagi. Jika masih saja mengelak ada rambut yang membuktikan itu semua.

Dalam bahasa religius ini adalah anugerah, berkat Tuhan, atau dalam bahasa psikoloogis, semesta sedang mendukung upaya bersih-bersih pemerintah. Jika saja soal kardus dan soal kertas suara yang dijadikan materi penegakan hukum, itu akan menjadi bahan gorengan ke mana-mana. Penegakan hukum bisa berbelok dan menjadi bumerang.

Susah berkelit lepas minimal adalah menjadi penghuni rumah rehabilitasi. Jelas habis nama baik, termasuk Demokrat, yang pernah di dalam pemerintahannya membuat target 2015 bebas narkoba. Bagaimana mau bebas ketika elit penguasanya saja memiliki kebiasaan buruk demikian. Ini  konsekuensi paling ringan, rehabilitasi karena baru sekali kena misalnya.

Reputasi Demokrat bersih pun makin poran poranda, ketika antrian korupsi satu demi satu masuk bui, KPK panen dari mereka, baik legeslatif pun eksekutif. Ini belum sempat pulih, masih sempoyangan.  Eh kini kasus baru tangkap tangan narkoba, jadi pernyataan ada kaitan dengan lolosnya penyelundup dari Ausie kah?

Pembuktian juga makin  kentara ketika urin membuktikan benar, darah pun mengandung narkoba, makin lama mendekam di penjara, bisa bukan sekadar pengguna bisa lebih parah lagi. Mengapa? Karena jelas bukan rehab, namun bui dan jika masuk jaringan pengedar? Mengerikan lagi.

Rambut pun bisa memberikan bukti berapa lama telah menjadi pemadat. Tentu hukumannya pun akan berbeda lagi, karena ia tokoh nasional, sangat mungkin memiliki penggemar  fanatis yang sangat mengagumi.  Ini dampak yang luar besar.

Tentu tidak hendak menertawakan atau bersyukur atas keadaan AA ini, namun bahwa fakta ini cukup memberikan fakta bahwa sepandai-pandainya tupai melompat, akan gawal juga. Jelas selama ini ia berbicara kasar, sarkas, dan seenaknya sendiri, tentu sudah ditimbang untung ruginya secara politis ia dapat berkelit di sana demi keuntungan sendiri. Begitu ditangkap karena ujaran kebencian atau kampanye, akan dapat dipastikan mereka akan menyerang dengan kriminalisasi dan pemerintah alergi pada oposisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun