Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kentut Buat Dhani Enggak se-Nyesek Buni Yani dan Ratna Sarumpaet

26 Februari 2019   09:20 Diperbarui: 26 Februari 2019   09:44 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kelima, lucunya adalah mereka ini berpendidikan, pengalaman, namun mau-maunya bertindak maaf bodoh, bahkan bloon karena, penahanana tersnagka itu agar tidak melarikan diri, tidak mengulangi perbuatannya, dan tidak merusak barang bukti. Minimal satu saja dilakukan, penahanan berhak dilakukan baik polisi atau jaksa. Dan di sini pengulangan itu sangat mungkin. Lihat perilaku Dhani, di penjarapun masih berulah demikian.

Apa yang dilakukan pemerintah dan aparat penegak hukum telah berjalan pada rel yang semestinya, tidak perlu takut dengan narasi politis. Nanti juga mereka akan mundur jika tidak ada tanggapan yang memuaskan. Modelnya sama persis dan bisa dibaca kog. Tenang saja pasti mereka akan meninggalkannya begitu tidak mempan.

Pelajaran berharga bagi relawan, apapun dukungannya untuk bersikap relaitis, bukan membela bak babi buta, apalagi sampai memfitnah, menebarkan kebencian, dan model yang bisa dijerat dengan hukum.  Apalagi jika membela begitu, ketika terkena jerat hukum diabaikan, nyesek bukan?

Memperlihatkan kepada pemilih dengan gamblang rupa dan watak perjuangan koalisi 02 di dalam menyikpai kasus. Pembelaan bakbabi buta hanya ketika mereka memperoleh keuntungan. Jangan harap akan ada pembelaan, perhatian pun tiada, jika dirasakan akan membahayakan posisinya.

Apakah itu akan terus terulang dan diabaikan begitu? Ingat pilpres makin dekat, tetapi nalar tetap  nomor satu. Jangan lupa masa depan masing-masing ada di  tangan sendiri, bukan ada di tangan presiden terpilih kog.

Mendukung sih boleh, namun jika melanggar hukum malah merugikan lah, jadi nalar tetap harus dikedepankan.  Jokowi sekali lagi, Jokowi lagi.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun