Penghormatan pada rival dan pemilih sangat rendah. Tampang Boyolali, wartawan dan ojol, apalagi pada pribadi seperti Mbah Moen yang sepuh, mana peduli model Zon yang ugal-ugalan begitu. Ini penting, seorang pemimpin tidak  menghargai rival dan kawan apa patut dijadikan pemimpin? Jelas tidak.
Memainkan doa dan menjadikannya bahan gorengan jelas tidak etis. Tidak usah merasa bahwa tidak ada yang melaporkan ke kepolisian itu baik-baik saja. Ranah etis itu di atas hukum positif karena berkaitan dengan kesadaran hidup bersama. Orang yang masih berbicara pada tataran hukum tertulis dan prosedural jelas manusia yang hanya main-main pada hukum dan erangkat hukum semata.
Pemilihan presiden itu bukan semata memilih satu orang atau dua orang saja. Juga melihat rekam jejak, perilaku, dan tingkah polah mereka yang ada di sekeliling  mereka. Perilaku yang hanya mengejar kekuasaan dengan mengabaikan kepantasan, apa ya layak menjadi pemimpin bangsa sebesar ini.
Harapan baik itu bisa musna kalau tidak cermat di dalam memilih di bilik TPS. Pilihan jelas bukan dengan rekam jejak demikian.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H