Sangat mungkin berbohong, menebar ketakutan dan kecemasan sebagai sarana mendapatkan kekuasaan, karena sudah tidak lagi memiliki adab dan nurani yang jernih. Bagaimana memiliki nurani baik ketika tidak pernah diasah secara spiritual. Agama periode dekat pemilu saja dilakukan. Bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik. Tidak semata agama yang menjadi penting, namun perilaku beriman yang utama.
Pribadi beriman akan memilih jauh-jauh dari kebohongan, hoax, kekerasan, dan fitnah. Sajian setiap waktu sangat kuat model ini. Bagaimana peran hidup beriman di dalam negara yang beradab dan berdasar Pancasila bisa diyakini.
Dulu semua baik-baik saja kog. Semua berdampingan tanpa pernah melibatkan banyak label ini dan itu. Â Mengapa kini terkoyak? Pelaku politik abai keadaban berpolitik. Kuasa dan kursi semata yang menjadi pijakan dan tujuan utama.
Pemimpin model demikian yang mau dipilih? Jelas tidak.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H