Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengikut Logika Atiqah Hasiholan, Siap-siap Gemetar

2 Februari 2019   15:00 Diperbarui: 2 Februari 2019   15:04 3094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan lagi menuduh kriminalisasi oleh pemerintah untuk oposisi ketika ada penegakan hukum secara menyeluruh. Ingat bagaimana hukum adalah panglima sebagai sebuah bangsa. Rekam jejak jual derita dan menuding pemerintah berlaku tidak adil selalu menjadi andalan demi mendapatkan simpati pemilih semata.

Beberapa pihak tentu akan merasa jerih jika demikian. Apalagi yang  pernah merasa panggilan polisi dulu. Ketika ada yang diam usai pemeriksaan, bukan berarti hal itu sudah selesai. Potensi dipanggil lagi masih terbuka cukup lebar. Apalagi jika di dalam persidangan menjadi pertimbangan dan masuk dalam vonis dan menjadi fakta hukum.

Siapa yang membawa dari ranah privat menjadi publik dengan narasi dan tudingan bahwa pemerintah, keamanan, dan narasi macam-macam yang jelas saja berciri politis semata. Apakah mereka bisa leluasa begitu saja tanpa mempertanggungjawabkan. Apalagi sudah menuding dan potensial mencemarkan banyak lembaga dan organisasi bagi kepentingan sendiri dan kelompok.

Sikap berbeda antara RS dan AD, di mana beramai-ramai membezuk AD, padahal baru beberapa hari. Bandingkan RS sendirian selama berbulan-bulan. Ingat mereka dulu mengatakan nenek-nenek, di mana perikemanusiaannya? Hayo, jangan amnesia. Siapa yang mengatakan, atau karena beda kepentingan dan keuntungan?

Sikap ini jelas bukan menjadi pertimbangan yang matang untuk memilih dan memberikan kepercayaan sebagai seorang pemimpin negeri lagi. Jauh dari kualitas itu. Mana ada pemimpin kog modelnya habis manis sepah dibuang. Jelas bukan model pemimpin yang baik.

Pemilih perlu menjadi cerdas dan kritis melihat reputasi ugal-ugalan dalam meninggalkan rekannya yang sedang menderita. Sikap memalukan malah bukan membanggakan sebagai seorang pemimpin.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun