Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pembelaan untuk Ahmad Dhani, Mengapa Ratna Sarumpaet Dilupakan?

29 Januari 2019   19:22 Diperbarui: 30 Januari 2019   12:17 2906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Dhani ditahan. Kompas.com/Tri Susanto Setiawan

Bawaslu menyelesaikan tanpa adanya penyelidikan pada pihak yang pertama mengungkap kardus. Menguap begitu saja.

Kisah kontainer dengan isi surat suara tercoblos. Ini pun menguap begitu saja, padahal begitu kuatnya arah dan tuduhan pada KPU dan ujung-ujungnya adalah pemerintah. Mendelegitimasi penyelenggara pemilu jika nantinya mereka kalah.

Padahal, kekalahan itu sudah diharapkan mereka sendiri. Ada arah jelas ke mana tujuan perilaku mereka. Mau benar atau salah yang penting adalah pemerintah salah dan mendelegitimasi penyelenggara pemilu.

Kasus Dhani menjadi amunisi baru bagi mereka, seperti kisah Buni Yani, maka tidak heran selalu dikaitkan dengan kisah Ahok.

Adanya foto di sel, sejatinya adalah pelanggaran hukum, namun malah seolah menjadi pahlawan, karena Ahok tidak pernah ada gambarnya. Padahal yang benar dan taat hukum adalah Ahok.

Perilaku ugal-ugalan Zon ini makin menambah orang muak akan perilaku taat hukum kelompok mereka. Makin banyak omong makin kelihatan kualitas mereka.

Ingat, rekam jejak era digital makin mudah dan gampang dibuka. Jangan kaget jika pemilih yang disasar malah makin menjauh karena enggan dengan perilaku mereka yang buruk itu terulang.

Membela yang salah dan membuang ketika makin terdesak, itu juga akan menjadi gaya memimpin negeri ini. Apa iya model demikian yang akan diberi kepercayaan untuk memimpin bangsa sebesar ini?

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun