Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

HAM dan Terorisme bagi Koalisi 02

17 Januari 2019   17:47 Diperbarui: 17 Januari 2019   17:56 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaku teror bisa mendapatkan angin segar dengan adanya "dukungan" bahwa perilaku mereka toh tidak sepenuhnya salah. Toh elit negeri yang pada sisi lain ada yang malah menuding pemerintah yang salah. Ini jelas salah, karena mereka melakukan pembenaran atas kejahatan. Jika bicara kemanusiaan bedakan dengan tindakan jahat mereka.

Ada juga sebagian elit partai pengusung yang menilai pemerintah yang merekayasa aksi teror. Sangat jauh dari data bagaimana mungkin pemerintah meneror demi kepentingan apa juga. Jauh lebih bisa diyakini justru pihak mereka sendiri yang sering memainkan kecemasan. Politik ketakutan ada pada pihak sendiri.

Teror lebih parah dan payah saat ini bukan lagi bom yang meledak atau pembunuhan polisi di  mana-mana, namun hoax, dan fitnah yang tidak ada habisnya. Itu jauh lebih parah dari sekadar teror bom yang ada batasnya.

Bagaimana sikap saling curiga, saling hujat, dan saling maki seolah menjadi tabiat baru hidup berbangsa. Ini cukup serius, bukan semata fisik yang diteror namun juga psikis. Sikap saling curiga yang tidak ada habis-habisnya, apalagi sampai makam segala dilibatkan di sana.

HAM akan menjadi lahan normatif, abu-abu karena berbagai catatan yang melatarbelakanginya.  Keduanya cenderung akan normatif saja membahas, bahwa itu harus ditegakkan, akan memberikan jaminan dan seterusnya. Soal penyelesaian 65 dan 98 tidak akan berkepanjangan.

Terorisme jelas akan lebih menjadi lahan dan bahan debat yang seru karena memang itu masalah yang harus diatasi bersama. Posisi pun jelas penegakan hukum, dan dan rekam jejak akan membuat pemilih makin kaya akan data siapa yang berubah sesuai kepentingan dan siapa yang memang menjalankan dengan penuh tanggung jawab di dalam menanggulangi aksi teror.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun