Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konsolidasi Jokowi Melawan Koalisi Kejahatan yang Mengusung Misi Kemenangan Prabowo

30 Desember 2018   08:00 Diperbarui: 30 Desember 2018   08:14 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu alasan mndasar tumbangnya Orde Baru adalah korupsi dengan segala hal yang mengikutinya, kolusi, nepotisme, dan itu masih begitu kuat dan dominan dalam hidup berbangsa kita. KPK seolah bekerja sendirian, bahkan masih banyak serangan untuk melemahkan mereka dengan berbagai upaya. Toh kepolisian juga sudah bebenah, kejaksaan mau juga mengikuti, hanya peradilan masih belum cukup menjanjikan.

Eh ternyata bagian inti terdalam Orde Baru melalui generasi keduanya berjuang untuk kembali lagi pada panggung utama. Apakah penolakan cukup kuat? Benar ada suara nyaring, toh masih juga banyak yang  ikut dengan suka cita dan membantu mereka untuk kembali. Pembenaran demi pembenaran dengan pembengkokan persepsi, eh masih banyak yang tertipu.

Korupsi dan kembalinya masa lalu ini cukup menghabiskan energi, yang perlu untuk membangun sebenarnya. Perlu banyak energi untuk itu, dan dukungan massa sangat membantu untuk itu.

Konsolidasi Melawan Kemiskinan dan Mental Lemah Anak Bangsa

Kemiskinan jika karena struktural, adalah dosa sosial yang memang harus dilawan, apalagi jika kemiskinan itu karena sistem bobrok, jelas karena perilaku korup itu. "Jatah" yang seharusnya untuk rakyat ditimbun oleh para elit tamak, eh malah mengaku dan menuding pada pihak lain, yang sama sekali tidak terlibat malah. Ini bukan menyelesaikan masalah namun menambah masalah.

Mental lemah anak bangsa, yang mudah dikibuli dan dirusak persepsinya karena memainkan SARA, ini perlu diperkembangkan agar menjadi bangsa yang kritis, logis, dan cerdas, bukan bangsa yang mudah marah dan emosional tidak berdasar. Masalah politik tidak siap kalah ini menjadikan kebencian dan bahkan fitnah seolah menjadi gaya hidup baru.  Nyinyir siang malam ini juga sudah menjadi tabiat baru elit yang berjiwa kerdil, tidak siap kalah itu.

Nah itu yang menjadi musuh yang mengristal dan menyatu untuk menjungkalkan Jokowi dengan berbagai cara. Upaya pemgerahan massa, lewat berbagai isu di dewan, dan akhirnya pun pemilu. Jadi jangan sensi soal koalisi kejahatan yang mengusung pemenangan Prabowo, bukan berarti bahwa Prabowo itu jahat.

Pihak-pihak yang terkena dampak kepemimpinan Jokowi, akhirnya berkumpul dan menyatu untuk bisa kembali ke puncak di mana mereka biasa berpesta. Soal nama Prabowo hanya alat saja bagi mereka. Prabowo itu hanya antitesis bagi nama atau sosok Jokowi, siapapun yang diajukan asal melawan Jokowi, mereka juga akan mendukung kog.

Konsolidasi Jokowi menjadi penting demi bisa memperoleh suara untuk mengamankan pemerintahan yang berkelanjutan. Masih banyak masalah yang perlu dibersihkan, sehingga dapat menjadi negeri yang maju, jaya, dan disegani dunia.

Kebersaaan antarelemen negeri, disokong rakyat yang memang mau berubah, harapan itu akan menjadi kenyataan. Ini bukan utopis, namun harapan yang sudah ada fakta, namun masih kurang dibandingkan kerusakan puluhan tahun ini.

Kritis melihat apa yang seolah-olah benar, separo benar, atau memang benar namun menyakitkan, semua perlu dilihat dengan holistik, kontekstual, dan bukan sepotong-sepotong ala politikus gagal paham, yang hanya mengejar kursi dan kekuasaan saja. Kita bisa menjadi bagian untuk ikut terlibat bagi perubahan bangsa ini melalui apapun kemampuan dan kapasitas kita masing-masing.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun