Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahlawan itu Sikap Batin, Bukan Semata Klaim, Belajar dari Rizieq dan Prabowo

10 November 2018   05:00 Diperbarui: 10 November 2018   08:40 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyaksikan apa yang dilakukan RS terutama kisah terbaru soal bendera di mana Ansor menjadi "bulan-bulanan" atas perilaku Rizieq, ia menyatakan kibarkan di mana-mana di bumi Nusantara. Dan ketika ada bendera yang identik melekat di rumahnya, ia mengatakan sebaliknya, malah merasa tidak tahu siapa yang memasang. Di mana teriakan ketika "menyerang" Ansor itu? Lha jika merasa bendera itu benar sesuai dengan apa yang ia yakini akan dengan lantang iya itu bendera baik dan benar, bukan malah menuduh intelijen dan pihak lain sebagai pelaku. Padahal pada sisi lain, yang dituduh itu yang telah membantu banyak dia.

Kelihatan siapa saja yang dalam pusaran kisah, apalagi dalam suasana tahun politik ini, pemerintah representasi Jokowi dengan jajaran, Prabowo sebagai kandidat yang mau mencoba mengganti, dengan seorang aktor yang terlibat di dalamnya yang bernama Rizieq. Berkaitan dengan Hari Pahlawan, mana saja yang berjalan sesuai koridor, atau hanya mengulik kekuasaan?

Rizieq yang selama ini menyematkan label imam besar, ternyata di Arab sana hanya menjadi sangat biasa, mana kegarangannya di atas mobil mewah dan komando yang seolah tidak ada salah, menutup jalan demi kebanggaan dia untuk menghasut, menghujat, dan mencaci-maki, dan ujung-ujungnya ganti presiden itu? Tidak ada bedanya dengan TKI yang sedang terkena kasus hukum, jauh lebih respek dan angkat topi bagi TKI, mereka bekerja membanting tulang dan memeras keringat, bukan pelarian kasus keringat juga beda makna.

Siapa yang "membantu", Prabowo? Sama sekali tidak, hanya koar-koar di media sosial dan media di sini, mana ada yang ke sana? Tidak ada. Mana mau susah-susah ke Arab, lha RS yang di Jakarta saja dilupakan.  Mana mau mereka kena getahnya, lha di sini sedang asyik menangkis atas perilaku bodohnya sendiri. Soal RS yang di Mekah hanya menjadi sambilan, jika menguntungkan semata.

Pelarian kasus hukum merasa seolah kasus politik, di mana negara sah Republik Indonesia, yang bukan pemerintah otoriter, namun malah diciderai, seolah diludahi dan dilempar maaf berak ke muka, hanya karena kepentingannya terganggu.

Pilihan dan sikap pemerintah sudah benar, bahwa ada yang menilai berlebihan juga sangat wajar, ingat dalam kisah anak yang hilang, si sulung jengkel juga kan? Sangat wajar banyak yang jengkel dan marah, namun itu adalah kewajiban pemerintah atas warga negaranya, meskipun itu adalah kriminal, pelaku kejahatan sejahat-jahatnya sekalipun, tetap harus didampingi.

Peristiwa ini membuka mata, membuka wawasan, bahwa bendera yang oleh sebagian pihak mau dikaitkan dengan agama itu ternyata terkonfirmasi sebagai hal yang terlarang bahkan oleh pusat keagamaan itu sendiri. Apa kurangnya Arab Saudi coba. Pun di Malaysia juga ada WNI yang dihukum hanya karena menyimpan photo yang identik itu. Artinya di sini yang dituduh mereka jahat itu jauh lebih leluasa. Tidak ada alasan dan pembenar pelarian RS karena politis, jelas karena kasus kriminalnya sendiri.

Pembela yang toh bisa dibaca ke mana, hanya sepanjang potensial merugikan pemerintah akan didukung. Apa model demikian yang patut menjadi pemimpin bangsa ini? Apa yang akan dilakukan. Susah membayangkan Prabowo mau mendampingi RS yang berkasus di Arab jika ia pemimpinnya. Lihat apa yang dialami Ratna.

Kepahlawanan itu aksi dengan landasan sikap batin demi bangsa dan negara, bukan demi kemasyhuran diri dan kelompok. Keberanian berkorban tanpa pamrih  menjadi pembeda dari apa yang ditampilkan para politikus dan bandit demokrasi yang sering berkoar-koar demi bangsa dan negara.

Selamat Hari Pahlawan

Terima kasih dan salam

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun