Manusia yang mendewakan teknologi dan mengesampingkan manusia, jelas kehilangan jati dirinya. Manusia itu tuan atas teknologi, menguasai teknologi bukan untuk dikuasai teknologi. Jika mampu demikian, kemanusiaan tetap berkembang dan menjadi lebih humanis.
Nyaman dengan dirinya dengan teknologi, bukan curiga, atau mendewakan teknologi. Dirinya yang utama, apalagi sampai gugup dan gagap, bisa berbahaya jika demikian.
Banyaknya orang yang ditangkap karena teknologi, hanya perilaku orang yang terlalu mengagungkan teknologi dan abai akan kemanusiaan.Â
Merasa ada jarak melupakan yang nyata demi yang maya. Padahal jika bisa bersinergi, tidak akan ada yang menjadi korban atas itu semua.
Konsekuensi logis yang masih gagap diresapi dalam kehidupan bersama, sehingga banyak yang gagal untuk menjadi bagian utuh atas kemajuan itu. Kegagapan yang membawa pada kegagalan dan itu bisa runyam jika tidak mau belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H