Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

SARA, Jalan Mendaki Taufik, dan Makin Terjal bagi PKS

26 September 2018   05:00 Diperbarui: 26 September 2018   05:24 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman birokrasi yang lemah, pun bersama gubernur yang lemah juga dalam kerja tim, bisa menjadi bumerang bagi pemerintahan DKI Jakarta. Ini bisa merugikan banyak pihak untuk ke depan, baik pileg ataupun pilpres jika tidak diputuskan dengan cermat.

Sapu bersih ala Gerindra juga tidak bisa lepas dengan memilih Sara,  karena toh tetap kader sendiri. Dengan demikian lagi-lagi menendang PKS yang setia dalam banyak gawe besar selalu bersama Gerindra. Toh tidak mudah juga Gerindra percaya pada PKS yang bisa mendapatkan keuntungan amat banyak dalam beberapa gawe ke depan.

Melihat beberapa hal tersebut, realistis Gerindra, terutama Prabowo mengusulkan nama ini daripada Taufik untuk menjabat wakil gubernur. Susah berharap pada taufik, ketika Bambang Widjoyanto sendiri mengatakan perlu pemimpin yang berintegritas bagi Jakarta, sedang MT jelas mencinderai integritas, pada ranah penyelenggara pemilu lagi. Pun dari PKS juga ribet jika Prabowo menyerahkan pada mereka.

Posisi PKS hanya menantikan "belaskasihan" dari Prabowo. Tidak heran ketua DPRD mengatakan, lebih baik PKS mengadakan lobi-lobi ke anggota dewan lain. Eits  memang masih ada makan siang yang gratis? Aroma "kardus" jauh lebih kuat daripada lobi-lobi dalam arti yang sejati sebagai politisi.

Nampaknya malah menambah galau Gerindra dan Prabowo dengan menguatnya Sara dalam pusaran DKI-2 ini. Patut ditunggu  babak selanjutnya.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun