Kursi semata, karena kapan mereka berbicara soal visi, misi, program, dan rencana kerja, karena mereka hanya kisruh soal nama saja. Ingat ini nama untuk menjadi A, B, atau C. Begitu saja susahnya minta ampun. Apa iya mampu mereka menjadi pemegang pemerintahan atas 260 juta orang dengan 17000 pulau dan segala kekayaannya?
Susah berharap baik dan besar dari model kinerja koalisi demikian. Koalisi yang dibangun untuk semata mengalahkan yang sedang memerintah, mengintai di tikungan kinerja pemerintah, dan sejenisnya. Sama sekali tidak pernah menunjukkan solusi atau minimal altenatif bagi permasalahan.
Sikap saling curiga dan intai ini ternyata terbawa di dalam koalisi itu sendiri, mereka tidak bisa yakin akan keberadaan rekan koalisi kalau-kalau mereka juga akan ditikam dari belakang. Jelas ini mekanisme alamiah, kebiasaan yang tidak akan bisa ditinggalkan. Apa iya pemimpin paranoid dan tidak bisa percayaan begini mau dipercaya?
Penentuan DKI-2 ini makin membuktikan sikap curigaan mereka di dalam koalisi itu memang sangat parah. Dan apa iya mau dipimpin model kebersamaan demikian?
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H