Jika berbicara soal masa depan dan masa lalu, kedua sisi yang berpindah tersebut adalah masa lalu karena usai diganti pada jajaran elit bekas menteri, dan para pimpinan daerah itu masa depan, meskipun lebih rendah. Mereka masih relatif aman akan serangan bahwa mereka dinilai gagal sebagai pemimpin. Tentu itu menjadi daya dan enerfgi positif, serta secara psikologis dan mental sangat baik.
Melihat hal tersebut, patut dinilai bahwa kedua timses memiliki kemampuan setara dengan tambahan amunisi dari perpindahan yang cukup menjanjikan. Dengan beberapa catatan tersebut, suka atau tidak, jauh kebih mendapatkan keuntungan pada sisi yang beralih ke kubu Jokowi.
Gubernur dan mantan gubernur itu memiliki wilayah dan orang-orang yang pernah atau masih ingat akan  keberadaan mereka. Menteri, hanya dilihat dan dikenal meskipun skala nasional, usia mundur susah meyakini mereka masih memiliki jaringan yang cukup militan. Apalagi jika mengingat Jawa Barat di mana kemarin bukan pemilih potensial bagi Jokowi. Jawa Timur pun merupakan daerah terbesar pemilih, artinya sangat menggiurkan.
Memang sebenarnya perpindahan pilihan dan dukungan itu hal yang lumrah dalam era demokrasi, namun menjadi penting jika  mereka menggunakan kemampuan, bukan memakai model menjelekan pihak yang ditinggalkan, karena perpindahan dengan alasan apapun, yang penting dan mendasar adalah demi bangsa dan negara.
Saatnya demokrasi bermartabat, bukan demokrasi hujat dan cela. Bangsa ini usai memperlihatkan kualitasnya sebagai penyelenggaran Asian Games dengan sukses dan gilang gemilang, jangan eforia itu hanya ada di gelanggang olah raga saja, namun jauh lebih membanggakan jika bisa berpesta demokrasi dengan jiwa besar, siap menang dengan cara sportif, dan siap kalah dengan jiwa besar.
Apakah mungkin? Sangat mungkin sepanjang tidak memberikan kesempatan dan panggung bagi politikus miskin prestasi banyak berbicara dan didengungkan dengan berbagai cara.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H